MAKASSAR – Insiden ritual yang terujung memakan belasan korban di Pantai Payangan, Jember juga merenggut nyawa pasutri SB dan SWK, Minggu (13/2/2022).

Baca Juga :Apriana Srikandi Asal Toraja, Jadi Professor Termuda

Pasutri ini yang tergabung dalam kelompok Tunggal Jati Nusantara rupanya telah mengikuti ritual tersebut sebanyak tiga kali.

Sebelum kepergian pasutri tersebut rupanya keluarga telah merasakan firasat buruk mengenai kejadian tersebut. Diketahui beberapa hari sebelumnya orang tua korban, Painah sempat bercengkeramadan sang anak dan mengobrol.

“Kemarin Ia kan bersih-bersih rumah, saya tanya mengapa bersih-bersih rumah. Ia menjawab kalau akan ada banyka tamu ke rumahnya. Katanya, teman-temannya mau mengaji di rumah,” tuturnya.

Korban juga pernah menceritakan kepada Paina mengenai mimpinya. Di dalam bunga tidurnya itu sang menantu melihat orang yang membawa keranda mayat tepat di samping rumahnya.

“Mungkin itu jadi firasat menantu saya. Ternyata kejadiannya begini,” paparnya.

Baca Juga : Terkait Tragedi Ritual Maut, Bupati Jember Berikan Tanggapannya