Tahun 2007 Amran Sulaiman menerima penghargaan Satyalancana Pembangunan dibidang wirausaha Pertanian.

Prestasi Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinannya berhasil mengantarkan kementan meraih WTP 3 kali berturut turut, mengenjot ekspor pertanian dan swasembada beras 2016-2017.

Bukan hanya itu, prestasi Andi Amran Sulaiman masih berderet panjang semasa kepemimpinannya di Kementan. Sebutlah melakukan transformasi dan reformasi birokrasi dengan menempatkan Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung dan Kepolisian dalam ikut aktif melakukan pengawasan internal. Sedangkan upaya keluar dengan melakukan terobosan brilian dengan mengeluarkan berbagai kebijakan serta program yang langsung mampu menyentuh akar persoalannya. Semua ini dilakukan demi kecintaannya pada petani dan bangsa ini.

Secara sistemik, di era Andi Amran, Kementan telah menyusun roadmap pembangunan pertanian komoditas jangka panjang. Pada dokumen tersebut disebutkan secara jelas pada 2017 tidak ada impor beras, jagung, cabai dan bawang merah, 2019 tidak impor gula konsumsi, 2025 tidak impor gula industri, 2027 tidak impor daging sapi dan bahkan pada  2045 ditargetkan menjadi lumbung pangan dunia.

Kebijakan pengendalian impor dan mendorong ekspor telah menunjukkan hasil.  Neraca perdagangan pertanian surplus disaat ekonomi global lesu. Impor pangan semakin menurun dan tahun 2016 sudah tidak ada lagi impor bawang merah.

Dan yang paling melekat dibenak publik adalah keberanian Andi Amran melawan mafia pangan sampai mendapat gelar dengan sebutan Mr. Clean.

Keberaniannya melawan mafia pangan dan ketegasannya untuk menyejahterahkan petani adalah poin plus. Berbagai prestasi ini akan akan memudahkan konsolidasi paket ini.

Puncaknya, di tahun 2020, Andi Amran Sulaiman resmi menerima penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.

Saat ini Alumni Doktor Pertanian Universitas Hasanuddin ini melakukan banyak kegiatan kemanusian melalui Yayasan AAS Foundation.
Dari ringksan pengalaman tersebut, KPI yakin Abdul Muhaimin Iskandar yang juga Kader Nahdlatul Ulama dan Andi Amran Sulaiman adalah Sosok yang tepat untuk menjadi Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 2024.