PANGKEP — Dunia di Pondok Pesantren memang banyak sekali kisah dan cerita, serta banyak juga istilah khas santri yang mungkin hanya ada di dalam pesantren. Banyak cerita unik dan menarik tentang santri. Kali ini, ada cerita menarik dari seorang santri, Mukhlis Abdullah di Yayasan Dinul Kamil Al-Muhajirin, Hidayatullah Pangkep.

Mukhlis Abdullah santri asal Jawa Barat, Cirebon, Panguragan Wetan, mempunyai gelar unik. Santri kelahiran 4 April 2008 ini diberi gelar sebagai Santri Kritis di kalangan teman-temannya bahkan para ustadznya.

Baca Juga : RADAR Bersama Ust Zaky Serahkan Wakaf Al-Qur’an untuk Pondok Tahfid di Takalar

Bagaimana bisa Mukhlis bisa mendapatkan gelar itu. Sejak Kelas 4 SD, menurut guru bahasa Inggrisnya, Mukhlis suka sekali bertanya terkait pelajaran yang belum dipahami hingga masuk di Pondok Pesantren Hidayatullah Pangkep sampai saat ini yang sudah kelas 2 SMP.

Pertama kali masuk pondok, Mukhlis, sudah tegur salah seorang santri yang tidak melaksanakan sholat lail.

Menurut pemahaman Mukhlis waktu itu, pondok identik dengan sholat lail, maka wajar mukhlis bertanya kepada seorang ustadz di pondok terkait aturan Sholat lail.

Saat ini, mukhlis sudah mempunyai hafalan 7 juz dalam waktu 1 setengah tahun dan masih terus bertambah. Mukhlis juga sudah Hafal 25 Haditz Pilihan.

Mukhlis, adalah seorang santri yang aktif. Saat waktu shalat lail dia membangunkan temannya dan dia aktif sholat Dhuha dan aktif bertanya di kelas.

Mukhlis, teruslah belajar, belajar dan belajar. Tetap istiqomah dalam menuntut ilmu di Hidayatullah Pangkep. Semoga sukses dan Berprestasi.

■ Karding

Baca Juga : Komunitas Penggiat Sedekah Jariyah Berbagi di Pangkep