BONE – Kamar dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Bone , berencana akan bentuk tim untuk membantu pemerintah daerah dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng.

Baca Juga : Harga Melonjak, Disdag Sulsel : Stok Minyak Goreng Curah Sudah Normal

Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Umum Kadin Bone, Chaerani Kaddas mengenai kesiapannya dalam pembentukan tim penanganan kelangkaan minyak goreng.

“Kelangkaan minyak goreng Beberapa pekan terakhir ini dikabupaten Bone , terjadi kelangkaan minyak khususnya di Bone adalah sebuah hal yang patut untuk ditangani secepatnya dan sebagai mitra pemerintah kabupaten Bone ,kadin siap untuk turun tangan dan akan membentuk tim khusus dalam penanganan kelangkaan minyak goreng tersebut,” ujarnya, Selasa (2/2/2022).

Menurutnya penyebab kelangkaan tersebut akibat buntunya pendistribusian ke Kabupaten Bone, dan juga panic buying yang turut memperparah sulitnya menemukan minyak goreng.

“Sebab kelangkaan minyak itu akibat buntunya pasokan distribusi kepada distributor di Kabupaten Bone. Meskipun masih terlihat minyak goreng eceran pasokannya masih ada, tetapi dengan kuota sangat terbatas dan harga yang tidak standar.

Selain itu juga, terjadinya panic buying, ikut memperparah kondisi kelangkaan minyak goreng ” jelasnya.

Kadin Bone dalam waktu dekat ini akan membentuk Tim Percepatan Ekonomi yang menjadi salah satu rekomendasi dari hasil Rapimkab yang nantinya akan diserahkan ke bapak Bupati Bone.

Tugas dari Tim ini akan memberikan masukan ke pemerintah terkait sumber masalah ekonomi di Bone, salah satunya akan membahas terkait kelangkaan minyak goreng ini. Kadin juga akan mencari clue2 dari permasalahan ini mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten.

Di akhir Ia berharap agar pemerintah mengambil langkah positif dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng, termasuk memberikan dukungan kepada Bumdes agar mampu menciptakan alternatif lain.

“Saya berharap pemerintah segera melakukan berbagai langkah positif agar kelangkaan minyak goreng di Bone segera teratasi, termasuk memberikan support kepada bumdes dimana desa yang memiliki potensi kelapa yang besar untuk memproduksi minyak sendiri, dengan menghadirkan peralatan produksi yang memadai kalau perlu menyampaikan kepada pihak perbankan untuk membantu para umkm di desa dalam hal pendanaan,” harapnya.