JAKARTA – Jerman  perkuat anggaran dengan menginvestasikan 100 miliar euro, atau sekitar $ 112,7 miliar, dalam angkatan bersenjatanya dan akan meningkatkan pengeluaran pertahanannya lebih dari 2 persen dari produk nasional. Hal tersebut dikatakan oleh Kanselir Olaf Scholz.

“Jelas kita perlu berinvestasi lebih banyak dalam keamanan negara kita, untuk melindungi kebebasan dan demokrasi kita,” kata Scholz.

Baca Juga: Hasil Armenia vs Jerman: Menang 1-4, Tim Panser Makin Kokoh di Puncak

Dilaporkan dari situs CNBC, Scholz mengatakan bahwa Jerman akan mengirim 1.000 senjata anti-tank dan 500 rudalStinger langsung ke Ukraina.

Pemerintahnya juga telah mencabut beberapa pembatasan ekspor senjata yang dibuat ke Jerman di daerah konflik, yang memungkinkan negara pihak ketiga lainnya untuk mengirim senjata ke Ukraina.

Baca Juga; Ukraina Ingin Pembicaraan Damai dengan Rusia

Langkah tersebut menandai titik balik utama dalam strategi pertahanan Jerman sejak akhir Perang Dunia II, yang melarang ekspor senjata yang dibuat secara nasional di daerah konflik.

Riho Terras, anggota Parlemen Eropa dan mantan kepala keamanan Estonia, menulis di Twitter memuji keputusan Jerman.

Kanselir @OlafScholz baru-baru ini membuat pernyataan yang sangat kuat di Bundestag. Pengeluaran militer lebih dari 2 persen dari PDB, untuk memperkuat Bundeswehr secara keseluruhan, untuk membangun pangkalan LNG baru untuk membebaskan gas Rusia. ”

Baca Juga: Kerahkan Pasukan, Tank Rusia Berderet hingga 5 Kilometer ke Ibu Kota Ukraina

Jerman termasuk di antara negara-negara anggota NATO yang dikritik oleh mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump karena gagal memenuhi komitmennya untuk menetapkan kebijakan perlindungan PDB 2 persen.

 

Pilihan Video