INTERNASIONAL – Museum Prancis, Grevin di Paris untuk pertama kalinya mencatatkan sejarah memindahkan patung lilin Presiden Rusia Vladimir Putin ke gudang sebagai protes terhadap invasinya ke Ukraina pada Selasa (1/3) waktu setempat.

Patung tersebut juga dirusak oleh pengunjung setelahnya selama akhir pekan.

Sampai pemberitahuan lanjut, patung yang dibuat pada tahun 2000, dipindahkan ke gudang. Sebagai gantinya, Museum sedang mempertimbangkan untuk memajang patung Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

“Hari ini tidak mungkin lagi menampilkan karakter seperti dia, untuk pertama kalinya dalam sejarah museum kami menarik patung karena peristiwa sejarah yang sedang berlangsung,” kata direktur museum Yves Delhommeau kepada radio France Bleu dikutip dari Reuters, Rabu (02/03).

Baca Juga : 6 Daftar Senjata dan Kendaraan Militer Rusia Invasi Ukraina, Hingga Nuklir

Delhommeau mengatakan, selama akhir pekan, patung itu mendapat serangan dari pengunjung dan tampak acak-acakan.

“Mengingat apa yang telah terjadi, kami dan staf kami tidak ingin harus memperbaiki rambut dan penampilannya setiap hari,” kata Delhommeau.

Seorang juru bicara museum mengatakan, tidak jelas dalam keadaan apa patung itu akan kembali.

Terkait pergantian patung di museum, Delhommeau mengatakan mungkin Zelensky Ukraina.

“Mungkin presiden Zelensky akan menggantikannya… dia telah menjadi pahlawan karena telah melawan dan tidak melarikan diri dari negaranya. Dia bisa dengan sempurna menggantikan posisinya di antara orang-orang hebat dalam sejarah dan hari ini,” katanya.

Pada tahun 2014, setelah aneksasi Rusia atas Krimea dari Ukraina, seorang demonstran dengan tulisan “Bunuh Putin” di dadanya yang telanjang menikam patung itu dan menghancurkan tengkoraknya.

Baca Juga : Rudal Rusia Hantam Situs Limbah Nuklir Kyiv Ukraina

Pilihan Video