MAKASSAR – Sebagai negara yang rawan bencana, maka upaya penanggulangan bencana harus lebih ditingkatkan terutama dalam fase prabencana. Salah satu upaya kesiapsiagaan adalah melakukan penyusunan rencana kontijensi krisis kesehatan.

Baca Juga: UNICEF Dukung Pemeliharaan dan Perbaikan Rantai Dingin Vaksin di Sulsel

Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk anak-anak (UNICEF) bersama Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan Yayasan Kesehatan Masyarakat Sahabat Dhuafa menggelar workshop review Implementasi dan Orientasi Penyusunan Rencana Kontijensi Pengelolaan Krisis Kesehatan di Teras Kita, Sabtu (5/3/2022).

Health Specialist UNICEF Perwakilan Wilayah Sulawesi Maluku, Badwi M. Amin mengatakan pertemuan yang dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan tenaga kesehatan menghadapi krisis kesehatan pada saat bencana.

“Tujuan kita melakukan untuk memastikan seluruh Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan mempunyai kesiapsiagaan dalam krisis kesehatan pada saat bencana,” katanya.

Baca Juga; Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Bayi Balita, UNICEF Dukung Review Implementasi MTBS

Lanjut ia mengatakan tenaga kesehatan mempunyai perencanaan kontijensi krisis kesehatan disaat bencana.

“Meraka dengan sendirinya mempunyai perencanaan kontijensi atau perencanaan apa yang harus mereka lakukan pada saat bencana,” ungkapnya.

Hal senada, Krisis Kesehatan Dinkes Sulsel Muhammadong mengatakan dibutuhkan kesiapan tenaga kesehatan karena setiap bencana yang terjadi akan berdampak pada krisis kesehatan.

“Kita mengharapkan adanya kesiapan Kabupaten/Kota terhadap kondisi bencana yang otomatis terdampak pada kesehatan,” katanya.

Ia menjelaskan pada pertemuan orientasi penyusunan rencana krisis kesehatan peserta mempunyai kemampuan menyusun dokumen kontinjensi.

“Dengan adanya pertemuan akan tersusun rencana dalam bentuk dokumen kontinjensi. Prinsip kita adalah lebih baik siap sebelum kejadian bencana terjadi,” ungkapnya.