LUWU UTARA – Pasca penyederhanaan birokrasi berupa pengalihan jabatan administrasi ke dalam jabatan fungsional beberapa waktu lalu, atau di pengujung 2021 kemarin, tepatnya 31 Desember 2021, ratusan pejabat fungsional yang baru dilantik mulai terlihat adaptif terhadap lingkungan dan situasi kerja yang baru.

Baca juga : Bersama STP dan LP2M Unhas, Pemkab Luwu Utara Gelar Sosialisasi Prodes Inovasi Society 5.0

Setidaknya itu terlihat di Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Kabupaten Luwu Utara. Di mana sebagian besar pejabat di Perangkat Daerah itu mulai melakukan tugas dan fungsinya sesuai jabatan fungsional masing-masing. Hal ini semakin menguatkan bahwa jabatan fungsional menjadi urgen dan sangat penting dalam konteks birokrasi di masa-masa mendatang.

Kepala Dinas Kominfo-SP Luwu Utara, Arief R. Palallo, rupanya memantau situasi dan semangat kerja para pejabat fungsionalnya tersebut. “Alhamdulillah, bisa kita lihat mereka ini sudah mulai beradaptasi dengan jabatan fungsionalnya,” kata Arief, di sela-sela memantau kinerja para staf Diskominfi-SP, Senin (7/3/2022).

Ia terlihat berkeliling menyambangi satu bidang ke bidang lain, dan menyapa para staf masing-masing bidang. Di Bidang Penyelenggaraan e-Government misalnya. Hampir semua pejabat fungsional dan staf di bidang tersebut terlihat mengikuti pelatihan secara virtual, seperti Pelatihan Manajemen Risiko SPBE dan Pelatihan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI). Pun Pelatihan Analis Kota Cerdas.

Pelatihan-pelatihan tersebut tentu semakin menambah kualitas SDM dan produktivitas kerja pegawai Dinas Kominfo. “Beberapa saya lihat mereka ikut pelatihan virtual. Ini bukti bahwa mereka punya semangat untuk menambah wawasan dan kompetensi yang dimiliki, sekaligus membuktikan bahwa mereka punya potensi duduk di jabatan fungsional,” jelas Arief.

“Saya kira ini kabar baik, sekaligus pembuktian bahwa jabatan fungsional adalah sebuah proses menuju smart dan network organization,” sambungnya. Masih Arief, pola kerja baru yang mereka jalani saat ini tentu tak lagi sama dengan sebelumnya. “Tentu beda, mereka sudah harus memikirkan bagaimana membuat perencanaan kerja yang baik, mengumpulkan angka kredit yang banyak, dan harus tahu siapa tim penilainya,” tutur Arief.