PONTIANAK – Beredar di media sosial sebuah video pusaran angin mendadak muncul di lapangan sepak bola Dusun Kenanai, Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas, pada Jumat, 1 April 2022.

Angin tersebut berputar selama kurang lebih satu menit tepat sebelum laga final sepak bola tarkam berlangsung.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalbar menjelaskan fenomena alam yang beredar tersebut bukanlah angin puting beliung melainkan dikenal sebagai dust devil.

Baca Juga : Pagelaran MotoGP di Mandalika, BMKG : Dipekirakan Hujan

“Jenis fenomena tersebut dalam bahasa Inggris dikenal sebagai dust devil. Dust devil terbentuk karena adanya pemanasan permukaan tanah yang signifikan dibandingkan area sekitarnya. Terjadi pada kondisi cuaca sekitar yang cerah, langit biru, awan sangat sedikit dan pada area yang cukup lapang. Angin tersebut bukan puting beliung, karena puting beliung terjadi dari awan comulonimbus dan terkadang disertai hujan,” tulis akun Instagram @info_bmkg_kalbar.

Fenomena tersebut biasanya terjadi saat musim kemarau atau sudah lama tidak ada hujan disertai tanah mengering dan adanya panas yang cukup terik pada siang hari.

“Permukaan tanah yang panas akibat penyinaran matahari menyebabkan kondisi tekanan udara yang lebih rendah di area tersebut dibandingkan area sekitarnya. Aliran massa udara kemudian mengalir menuju ke pusat tekanan rendah tersebut sehingga menimbulkan gerakan angin yang memutar di pusat area tersebut secara vertikal ke atas hingga membawa debu, dan penampakannya seperti angin yang berputar,” jelas akun Instagram @info_bmkg_kalbar.

Di sekitar wilayah Indonesia fenomena ini tidak terlalu membahayakan karena kekuatannya yang tidak terlalu signifikan. Namun, pada wilayah subtropis, dust devil dapat membahayakan karena kecepatan anginnya bisa mencapai 128 km/jam dengan radius putaran 3 sampai 30 meter.