SULSEL – Rapat koordinasi (Rakor) Penanggulangan Bencana Provinsi sulawesi selatan dengan Tema meningkatkan Kolaborasi PentaHelix mewujudkan ketangguhan Daerah menghadapi Bencana yang berlangsung Jumat, 1 April 2022 di Makassar

Rapat yang dibuka Sekretris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Abd Hayat Yang didampingi Kepala Pelaksana BPBD Sul Sel Drs Muhammad Firda MSi.

Rakorda PB diawali dengan Pemaparan situasi Bencana, capaian hasil penelitian dan upaya pencegahan yang telah di lakukan di Sul Sel Beberapa tahun ini oleh Prof. DR Eng .Ir Adi Maulana ST.MPhil. dari pusat Studi Bencana Unhas.

Hal yang digagas dalam Rakorda ini adalah penjabaran hasil Rakornas Penanggulangan Bencana dimana perlu kesepakatan serentak dan komitmen bersama seluruh perangkat dan stake holder. Hal ini dipapaparkan oleh Sekretaris Daerah Abd Hayat dalam Sambutanya dihadapan peserta Rakorda PB.

Baca Juga : Meningkat 20,06%, Ekspor Februari 2022 di Sulsel Capai Rp 1,8 Triliun

Pernyataan ini diperkuat dengan penjabaran hasil penelitian dari Puslitbang Unhas.

Hal yang menarik bahwa Sulawesi Selatan di urutan ke 5 untuk daerah beresiko bencana di Indonesia dengan 5 macam kategori bencana yang mengancam.

Adi Maulana mengingatkan agar tiap Daerah memiliki perencanaan, pengaggaran untuk bencana di wilayahnya.

Mereka harus mengenali potensi bencana agar bisa melakukan antisipasi yang bisa mencegah dan mengurangi kerugian baik jiwa maupun harta.

Adi menambahkan, masih ada beberapa kepala Daerah belum menganggap penggaran bencana ini penting.

Ada 7 hal penting yang harus dijabarkan oleh seluruh kabupaten kota dari hasil Rakorna PB yakni;
1. Penguatan Kelembagaan dan kebijakan (didalamnya tertuang kebijakan Perda PB ,BPBD , RBP Info PB , Tataruang Berbasis bencana , Kelembagaan ; BPBD membentuk forum PRB )
2. Pengkajian Resiko dan perencanaan terpadu (peta resiko bencana , Rencana Penanggulangan Bencana)
3. Pengembangan sistem informasi Dimlat dan Logistik (Informasi ; sarana Penyampaian, Pusdalops, Sosialisasi Bulan PRB Diklat ; Pelatihan PB pertahun , Gladi PB Perencanaan Logistik; Manajemen logistik Peralatan.
4. Penaganan Tematik Kawasan Rawan Bencana (Desa tangguh Bencana Tata Ruang berbasis Bencana )
5. Peningkatan Efektifitas
pencegahan dan Mitigasi Bencana (Gerakan PRB , Penegakan Hukum Restorasi Lahan Gambut Mitigasi; Bangunan tahan Gempa Bumi Bangunan Bteak water Tsunami Gelombang ekstrim dan Revitalisasi Tanggul dan taman kota.
6. Perkuatan Kesiap siagaan dan Penanganan darurat Bencana.
7. Pengembangan sistem pemulihan Bencana (pelayanan dasar pemerintah, pemulihan infrastruktur penting.