Jawa Tengah – Menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN), Kementerian Pertanian dan petani di seluruh wilayah berupaya turut berpartisipasi mengamankan stok cabai. Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto juga optimistis bahwa pasokan cabai tahun ini akan mencukupi, Minggu (06/03/2022).

“Untuk menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri, kita harus pastikan agar stok tersedia dalam jumlah yang cukup. Meskipun gejolak harga umum terjadi, kami berupaya meminimalisir sebisa mungkin,” ujar Anton, panggilan akrabnya.

Jika dilihat dari data Early Warning System (EWS), lanjut Anton, ketersediaan aneka cabai pada April mengalami defisit. Berdasarkan angka sasaran produksi, diperkirakan total produksi cabai besar nasional pada April 2022 sebesar 107.932 ton dengan kebutuhan sebesar 109.125 ton sehingga neraca cabai besar defisit 1.192 ton. Untuk cabai rawit diperkirakan total produksi nasional sebesar 112.490 ton dengan kebutuhan diperkirakan sebesar 114.738 ton, sehingga neraca cabai rawit defisit sebesar 2.248 ton.

Kementan pun terus melakukan koordinasi dengan para champion cabai di daerah sentra lainnya. “Dari hasil komunikasi kami dengan para champion, diperoleh informasi bahwa pasokan cabai di bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2022 aman, dengan perkiraan luas panen cabai rawit di 33 kabupaten sentra di Pulau Jawa pada Bulan Maret adalah 9.500 Ha, April 10.860 Ha dan Mei 13.720 Ha. Namun tetap diperlukan pengawalan agar pertanaman tidak terganggu serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) atau terkena dampak perubahan iklim sehingga tetap mampu berproduksi,” terang Anton.

Sebagai wilayah penyangga Jabodetabek, ketersediaan cabai rawit di Kabupaten Kebumen menjelang HBKN dipastikan aman. Champion Cabai asal Kebumen, Taat Budiarta menyampaikan, pada 2 Kecamatan sentra cabai di Kebumen pertanaman cabai pada Maret-Mei masih cukup banyak.