BONE – Proyek Rehabilitasi Jalan dan Talud Taccipi -Tokaseng, dengan pagu anggaran Rp 10 Milyar lebih itu mulai dikeluhkan warga setempat.

Baca Juga : Sekitar 83,8 Hektar Sawah yang Terdampak Banjir Telah Direhabilitasi

Proyek rehabilitasi jalan sepanjang 6.500 meter yang terletak di poros jalan Taccipi, Kecamatan Ulaweng-Tokaseng, Kecamatan Tellu siattinge yang telah berlangsung selama 173 hari ini, mulai dikeluhkan oleh warga sekitar, khususnya para pengguna jalan .

Pekerjaan talud ( selokan ) di pinggir jalan paling membuat warga mengeluh, karena dinilai asal kerja dan banyak mengalami keretakan. Pekerjaan ini dinilai asal jadi terbukti banyaknya talud yang  goyang ,pecah dan roboh.

Seperti yang diungkapkan oleh, warga Dusun Jompie, Kecamatan Ulaweng, Usman ( 38), menurutnya tidak mempersoalkan soal pengaspalan, tetapi rata-rata warga merasa tidak nyaman melihat pekerjaan talud yang terbilang asal pasang batu dan dianggap tak bisa bertahan lama .

“Kami senang pak atas pengaspalan didesa kami, tapi kurangnya hanya dari pekerjaan taludnya yang tidak rapi dan terlihat asal jadi,” jelasnya.

Salah seorang pengendara dan juga warga Desa Tajong, Ramli, yang dimintai  keterangan mengungkapkan bahwa sudah ada beberapa pengendara baik motor dan mobil mengalami kecelakaan, pasalnya selain jalannya  sempit sisi jalan dari pekerjaan talud itu tidaklah rapih.

“Gundukan tanah dan disisi taludnya masing banyak lubang galian yang belum ditimbun sehingga sering ada pemotor terjatuh dan mobil terperosok disaat berpapasan dengan kendaraan lainnya,” ungkapnya.

Selain itu, beberapa warga sekitar juga meminta kepada penanggung jawab pekerjaan, khususnya kontraktor untuk segera melakukan perataan disisi hingga rapat dengan taludnya, supaya jalanan tersebut luas dan tidak lagi membahayakan  para pengedaran jalan disaat berpapasan .

“Sejak jalan diperbaiki dan diaspal pak, sering banyak kejadian kecelakaan selain sempit, di sisi jalan pekerjaan selokan masih banyak yang tak ditimbun dan berlobang ,kebanyakan mobil juga rusak karena terperosok di sisi pinggir aspal yang belum ditimbun rata,”  ungkapnya, Sabtu (9/4/2022) .

Bahkan warga dan pengguna jalan meminta agar pihak terkait yakni, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bone, untuk meninjau ulang pekerjaan jalan tersebut.

Perlu diketahui, pekerjaan rehabilitasi Jalan  poros Taccipi – Tokaseng sepanjang 6.5 km ini merupakan proyek yang menggunakan anggaran bantuan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2021 dan akan berakhir pada akhir Bulan April 2022 ini .

Proyek rehabilitasi jalan ini di dalam papan besteknya tertulis dikerjakan oleh CV. Yusran Karya Pratama dengan pekerjaan ruas jalan Taccipi – Tokaseng, dengan konsultan pengawasnya CV Arcansia dwitama konsultan .