MAKASSAR – Ribuan Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Universitas Negeri Makassar (UNM), gelar unjuk rasa di jl.A.Pettarani, sebagai respon atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap rakyat, dengan slogan “Menuju Reformasi Jilid II : Negara Bermain-Main Dengan Kepentingan Publik!”, Senin (11/04/2022).

Baca Juga:7 Tuntutan HMI Cabang Makassar Unjuk Rasa di DPRD Sulsel

Dalam pernyataan sikap aliansi Mahasiswa UNM menyebutkan, kebijakan pemerintah belakangan ini tidak lagi konsisten dengan apa yang telah menjadi cita-cita reformasi.

“Rentetan kebijakan yang pemerintah dalam beberapa tahun terakhir mengindikasikan kemunduran dalam upaya mewujudkan agenda reformasi. Bahkan dalam beberapa kasus, bukan lagi kemunduran yang terjadi namun penghianatan,” tegasnya.

Lebih lanjut, kebijakan-kebijakan yang ditelurkan oleh pemerintah dinilai otoriter dengan tidak lagi meprioritaskan kepentingan rakyat.

“Apa yang menjadi cita-cita reformasi dianggap seolah kisah masa lalu yang tidak ada arti. Kita tak lagi melihat partisipasi masyarakat sipil dalam perumusan kebijakan, kita masih melihat lonjakan harga sembako dan bahan bakar minyak (BBM), kita merasakan bersama segala kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada kepentingan publik,” jelasnya.

Baca Juga: Menuju Istana Bogor Sambil Orasi, Aparat Gabungan Hadang Ratusan Mahasiswa

Sementara salah satu semangat penting yang menjadi agenda reformasi adalah meletakkan kepentingan rakyat sebagai hukum tertinggi, rakyat lah pegang kedaulatan, rakyat lah pemegang segala sumber daya. Namun, belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam menjalankan pemerintahan, pergeseran paradigma ini akan membawa demokrasi negara kita ke titik nadir.

Menurut kajian mereka, masih adanya sejumlah undang-undang yang masih bermasalah seperti RKUHP, UU KPK, UU Ketenagakerjaan, dan UU Pertahanan seolah dikebut untuk diloloskan begitu saja oleh DPR dan pemerintah.

Sementara undang-undang yang penting untuk disahkan seperti, RUU TPKS justru dikerjakan dengan lambat, belum lagi permasalahan yang telah berulang-ulang terjadi yang tidak mendapatkan perhatian yang seperti kriminalisasi mahasiswa, yang merupakan akumulasi ketidakmampuan elit-elit politik negeri ini dalam menyelesaikan masalah.