Riyadh – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan memulai perjalanan ke Arab Saudi untuk menghidupkan kembali hubungan dengan pihak Kerajaan.

Kunjungan dua hari menandai puncak dari upaya selama berbulan-bulan untuk memperbaiki hubungan dengan Riyadh atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Baca Juga : Tutup Akses Lalu-lintas Pekerja dari Palestina, Israel Tuai Kecaman

Menurut pihak Istana Kepresidenan Turki, perjalanan dilakukan pada Kamis 28 April 2022 hari ini. Ini menandai puncak dari upaya selama berbulan-bulan oleh Ankara untuk memperbaiki hubungan dengan Riyadh.

“Kunjungan itu dilakukan setelah bertahun-tahun ketegangan dalam hubungan antara kedua negara atas pembunuhan 2018 jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi di konsulat kerajaan di Istanbul,” menurut tiga sumber yang mengetahui perjalanan itu mengatakan kepada Middle East Eye.

“Erdogan akan membahas hubungan Ankara dengan kerajaan dalam pertemuan selama perjalanan, serta cara-cara untuk meningkatkan kerja sama,” menurut pihak Istana Kepresidenan Turki.

Turki memenuhi salah satu tuntutan utama Arab Saudi dalam memperbaiki hubungan awal bulan ini dengan memutuskan untuk menyerahkan persidangan Khashoggi ke Arab Saudi, sebuah kasus yang melibatkan 26 tersangka terkait dengan pembunuhannya.

Erdogan menuduh ‘tingkat tertinggi’ Pemerintah Saudi memberi perintah, tetapi Ankara sejak itu melunakkan nadanya dengan tajam. Presiden Turki akan mengadakan pembicaraan dengan penguasa de facto Arab Saudi Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Sebuah laporan intelijen AS yang dirilis setahun lalu mengatakan bin Salman telah menyetujui operasi untuk membunuh atau menangkap Khashoggi -,seorang kolumnis Washington Post dan Middle East Eye,- tetapi Pemerintah Saudi telah membantah keterlibatan putra mahkota dan menolak temuan laporan tersebut.

Hubungan Ankara-Riyadh memburuk secara signifikan setelah pembunuhan itu, tetapi Turki sejak itu berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan Arab Saudi sebagai bagian dari kebijakan regional baru untuk meningkatkan ekonominya.