JAKARTA – Sampai saat ini sudah ada enam kasus monkeypox yang dilaporkan di Inggris.

Baca Juga : Sekjen DPR RI Tidak Respon Permintaan Konfirmasi Anggaran 4,5 M

Sebelumnya, pada 13 Mei 2022, Inggris melaporkan dua kasus ke Inggris. Namun, pada 15 Mei 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi bahwa empat kasus lagi telah dilaporkan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkonfirmasi bahwa penyebaran virus itu hanya terjadi di Inggris saja.

Kasus pertama dilaporkan pada 5 Mei dan dia dirawat di rumah sakit di London, Inggris pada 6 Mei dengan tanda-tanda ruam.

Pada 9 Mei, kasus tersebut dirujuk ke pusat penyakit menular spesialis untuk perawatan lebih lanjut.

Cacar monyet adalah penyakit yang terjadi di hutan Afrika Tengah dan Barat. Penyakit ini disebabkan oleh virus monyet dari famili Orthopoxvirus.

Cacar monyet dapat menyebar melalui kontak dengan tetesan besar yang dihembuskan melalui kontak gesekan kulit yang terinfeksi atau menyentuh benda yang terkontaminasi.

Masa inkubasi cacar monyet biasanya enam hingga 13 hari, tetapi dapat berlangsung dari lima hingga 21 hari. Penyakit ini biasanya pulih sendiri dalam waktu 14 hingga 21 hari.

Gejalanya mungkin ringan atau parah, dan lukanya mungkin sangat gatal atau nyeri.  Reservoir hewan tetap tidak diketahui.

Kontak dengan hewan hidup dan mati dengan berburu dan memakan hewan liar atau daging mungkin berhubungan dengan penyebab penyakit ini.

Dalam variannya, ada dua jenis virus ini yakni Afrika Barat dan Congo Basin (Afrika Tengah).

Perbedaan antara dua virus ini adalah risikonya, jenis Afrika Barat dapat menyebabkan penyakit serius bagi orang yang berisiko, tetapi risiko terkena virus ini hanya 1%.

Untuk Congo Basin, meskipun ada tanda-tanda yang tidak berisiko tinggi, namun rasio terpaparnya sangat tinggi, yaitu 10%.

Untuk vaksin, secara historis, vaksin cacar telah terbukti dapat mencegah cacar monyet.

Pada tahun 2019 dan 2022, satu vaksin (MVA-BN) dan satu obat khusus (tecovirimat) disetujui untuk cacar monyet.