MAKASSAR – Persatuan Penulis Indonesia Sulawesi Selatan (Satupena Sulsel) sukses mengelar deklarasi dan pengukuhan badan pengurus di Gedung Perpustakaan Multimedia, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar, Rabu (01/06/2022).

Baca Juga : Libatkan Murid SD dan SMP Dalam Deklarasi, Satupena Sulsel Dorong Gerakan Literasi Pemuda

Dihadiri oleh Kordinator Satupena Pulau Sulawesi, Hamri Manopo, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Prof. Aminuddin Salle, Ketua Dewan Pendidikan Sulawesi Selatan, Dr. Adi Suryadi Culla, Guru Besar Prodi Bahasa Universitas Negeri Makassar, Prof. Kembong Daeng, Ketua Dewan pendidikan Sulawesi Selatan, Dr. Adi Suryadi Culla dan Ketua Prodi S2 Linguistik Universitas Hasanuddin, Dr. Ery Iswari.

Kordinator Satupena Sulsel, Rusdi Tompo menjelaskan, bahwa momen deklarasi dan pengukuhan tersebut merupakan sejarah dalam menumbuhkan spirit kepenulisan dan gerakan literasi di Sulawesi Selatan.

“Sejarah bagi gerakan literasi sulawesi selatan, sejarah bagi kita semua dalam menumbuhkan spirit kepenulisan,” ucap Rusdi Tompo saat memberikan sambutan.

Lanjutnya, Ia mengatakan, bahwa sesungguhnya orang Sulawesi Selatan memiliki DNA sebagai penulis, hal itu di tandai dengan banyaknya jejak sejarah yaitu berupa catatan la galigo, aksara lontara dan sejumlah tokoh-tokoh yang berkiprah dalam dunia literasi.

“Karena sesungguhnya orang sulawesi selatan itu memiliki DNA sebagai penulis, kalo kita melihat tokoh sejarah jejak sejarah, kita memiliki la galigo, kita memiliki lontara, kita memiliki daeng pamatte, kita memiliki karaeng pattingalloag, dan banyak sekali tokoh-tokoh milenial dan juga mungkin generasi Z yang sudah menunjukan kiprah mereka dalam dunia kepenulisan, dunia literasi dan itu adalah tanda bahwa kita memiliki dna sebagai penulis,” jelasnya.

Rusdi berharap bahwa deklarasi Satupena di Sulawesi Selatan dapat memberikan manfaat serta makna yang baik bagi rakyat Indonesia.