Minahasa Utara – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi memberikan bantuan berupa dana sebesar Rp. 70.000.0000,.- untuk kegiatan konservasi satwa liar khas Sulawesi Utara kepada organisasi Selamatkan Yaki dan Pusat Penyelamatan Satwa Tasik Oki.

Penyerahan bantuan secara simbolik disampaikan oleh Resky Salmon selaku Supervisor Keuangan dan Administrasi PLN UPP Sulawesi Utara bersama team saat kunjungan ke kantor PPS Tasik Oki pada 31 Mei 2022 lalu penyerahan bantuan ini dihadiri dan disaksikan oleh BKSDA Sulut, Dinas Lingkungan Hidup kota Bitung : Bapak Jeffry Kandowangko, perwakilan masyarakat yaitu Pimpinan Forum Masyarakat Konservasi Hutan, Pak Johny Mandang dan Pihak Tasik Oki serta team Selamatkan Yaki.

Nur Akhsin selaku Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi UIP Sulawesi membenarkan kegiatan penyerahan bantuan tersebut, PLN melihat adanya penurunan populasi satwa liar di Sulawesi Utara khususnya Yaki sehingga PLN ingin berkontribusi untuk memberikan bantuan pada kegiatan konservasi ini, yaitu program Selamatkan Yaki dan PPS Tasik Oki. Hal ini juga sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan”.

Baca Juga : Tim Khusus PLN Pelihara Jaringan di Makassar dan Sekitarnya Tanpa Padam

Dari Balai konservasi Sumber daya alam dan ekosistem (BKSDA) hadir kepala seksi II Yakub Ambagau, S.Hut. M.P menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN yang sudah mau langsung terlibat dalam pelestarian satwa liar di SULUT.

“Harapannya kerjasama seperti ini akan terus berlangsung demi pelestarian alam Sulawesi Utara,” ungkap Yakub.

Sementara itu manajer PPS-Tasik Oki Billy Lolowang mengapresiasi bantuan dari PLN karena bantuan ini sangat penting bagi PPS- Tasik Oki. Alat kesehatan satwa sangat diperlukan oleh PPS Tasik oki di mana di tempat ini merupakan tempat rehabilitasi satwa hasil sitaan baik peliharaan maupun perdagangan satwa dilindungi. Satwa yang sudah lama menjadi peliharaan biasanya akan susah beradaptasi dengan hutan karena perilakunya yang sudah berubah ketika dipelihara. Dengan adanya alat kesehatan ini maka nantinya satwa-satwa ini akan dipantau kesehatannya sehingga suatu hari kelak ketika sudah direhabilitasi maka satwa ini siap untuk dilepas liarkan ke habitat alaminya.