JAKARTA – Cina mengakui jika Indonesia menjadi negara dengan komoditas yang diinginkan dunia ditengah kondisi krisis. Karena itu Mr Pek Hak Bin dari Global Resources meminta agar Indonesia bisa melakukan ekspor beras ke Cina melalui B to B.

Permintaan ini dilakukan saat bertemu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo diruang kerja Mentan, Rabu (8/6) siang.

Terkait permintaan tersebut, Mentan SYL memaparkan kondisi pertanian Indonesia khususnya padi yang selalu surplus setiap tahun sejak tiga tahun terakhir.

Baca Juga : China Siagakan 140 Ribu Tentara Bahaya Perang Dunia III

“Beras sangat penting , dan apa yang dilakukan pak menteri sumgguh luar biasa dalam menjaga ketersediaan serta produktivitas beras di Indonesia,” kata Mr Pek saat melihat pemaparan data Mentan SYL.

Karena itu dirinya berharap dipertengahan tahun ini sudah bisa dilakukan ekspor ke Cina.

“Setiap tahun kami butuh 2,4 juta ton. Tapi karena ini sudah pertengahan tahun mungkin kebutuhannya tidak sebesar itu, dan kami berharap setelah pertemuan ini kami sudah bisa melakukan MOU dengan pihak Indonesia paling tidak 500 ribu ton secara bertahap. Tahun depan akan kita bicarakan lagi sesuai kebutuhan,” ungkap Mr Pek.

“Yang terpenting itu implementasi dari MOU, jadi tidak sekedar MOU tapi paling penting implementasinya. Karena selain Cina, permintaan ekspor beras saat ini datang dari Jazirah Arab, Papua Nugini dan Timor Leste. Karena itu saya minta hari ini dibuatkan surat permintaan ekspor sebagai legal standing,” tegas Mentan.

Mr Pek menyanggupi permintaan Mentan RI demikian juga dengan pihak perusahaan yang akan menjadi mitra mereka melakukan ekspor beras.