RAKYAT.NEWS, Olahraga – Kondisi tak kondusif mulai dirasakan manajemen Arema FC. Situasi yang terjadi saat ini menjadi perhatian utama manajemen Arema FC dalam menyikapi situasi yang terjadi akhir-akhir ini termasuk penyerangan di kantor Arema FC pada Minggu, 29 Januari 2023.

Komisaris  PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI), Tatang Dwi Arifianto menyebutkan bahwa kini direksi Arema FC mempertimbangkan eksistensi klub, termasuk kemungkinan terburuk untuk membubarkan tim.

“Upaya yang di tempuh dan dihadapi klub Arema FC pasca musibah Kanjuruhan sudah dilakukan, mulai membuka crisis center untuk membantu  penanganan korban, menghadapi proses dan gugatan hukum baik pidana dan perdata serta menjaga eksistensi klub agar tetap menjalani kompetisi meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi, memberikan layanan trauma healing, serta menjaga eksistensi klub agar tetap bertahan. Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal,” kata Tatang dilansir dari laman resmi Arema FC, Selasa, 31 Januari 2023.

Tatang bilang, jika memang upaya dan itikat Arema FC ini dianggap belum memenuhi keinginan banyak pihak, atau justru membuat tidak kondusif, maka manajemen akan mempertimbangkan agar klub Arema FC untuk dibubarkan.

“Tentu kami merespon atas insiden ini. Direksi dan manajemen  berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa. Jika sebelumnya kita memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepakbola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima sampai usaha kecil lainnya. Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri  terkait eksistensinya atau seperti apa tapi  kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” jelasnya.

Saat ditanya berkaitan dengan kerugian, Tatang mengungkapkan bahwa yang dialami Arema FC atas insiden ini tetap tidak sebanding dengan rasa duka yang dialami Aremania saat peristiwa Kanjuruhan.