MAKASSAR – Sepasang suami istri (Pasutri) di Parupuk Tabbing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, merugi dalam sekejap.  Mereka diduga menjadi korban penipuan online.

Baca Juga : Kenang Buya Syafii Ma’arif, Ahok: Indonesia Kehilangan Tauladan Kebhinekaan

Jenis penipuan ini sudah ada sejak lama.  Hal ini harus segera disikapi dengan rutin melakukan sosialisasi agar masyarakat dapat mengenal sistem kejahatan tersebut.

Berikut beberapa fakta pasangan suami istri di Padang, Sumatera Barat yang merugi Rp 1,1 miliar.

1. Menjadi Korban Phishing

Pasangan ini diduga menjadi korban phising. Pasalnya, salah satu anggota keluarga berhasil menerima dan mengklik link atau tautan yang dikirimkan di WhatsApp. Uang senilai Rp 1,1 miliar kemudian hilang.

2. Video pelaporan mereka menjadi viral

Kasus tersebut menarik perhatian publik setelah video yang mereka lapor ke polisi viral di media sosial.

“Uang 1M 114 juta lenyap setelah mendapat pesan berupa link dan mengikuti petunjuk link tersebut. Uang yang berhasil diselamatkan atau tersisa hanya 14 juta,” keterangan dari video seorang pengguna TikTok.

3. Kronologi kejadian

Seorang priam dalam video bertanya tentang kronologi penipuan. Sang suami kemudian menjawab bahwa dia telah menerima pesan WhatsApp tentang perubahan transaksi.

Penipu juga bertanya apakah dirinya jarang bertransaksi. Jika iya, saldo akun rekeningnya akan dipotong Rp 150 ribu setiap bulan.

Sang suami kemudian memintanya untuk tidak melakukan pemotongan karena dia sering bertransaksi.

“Saya jawab jangan dipotong karena saya sering transaksi…” kata sang suami tapi tak menyelesaikan perkataannya karena menangis.

4. Korban Lain

Pada Rabu (18/5/2022), seorang wanita muda menjadi korban penipuan hingga uang Rp 16 juta yang ada dalam rekeningnya ludes.

Sontak gadis tersebut menangis histeris setelah menyadari dirinya tertipu dan uang belasan juta rupiah miliknya hilang begitu saja.

Momen tangis wanita muda itu terekam dalam sebuah video amatir dan menjadi viral di media sosial.