JAKARTA – Ditengah maraknya penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Kementerian Pertanian (Kementan) pastikan stok persediaan hewan kurban terkhusus sapi masih cukup untuk menutupi kebutuhan masyarakat menjelang hari raya Idul Adha.

Baca Juga : Kembali Safari, Pengurus BPI 2022-2026 Kunjungi Kemenko PMK

Jumlah sapi untuk keperluan kurban biasanya menyentuh angka 1,5 juta ekor yang terbilang sangat sedikit jika melihat populasi sapi di Indonesia yang mencapai 16 juta ekor. Dan untuk kambing serta domba yang dimana jumlah dari keduanya mencapai 25 juta hingga 30 juta ekor merupakan angka yang besar karena kebutuhan yang diperlukan untuk kurban berada di angka 16 juta ekor.

 

Hal itu merupakan data yang membuat Kementan begitu yakin dengan pemenuhan stok untuk kurban nantinya.

 

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan, jumlah tersebut masih sangat besar untuk pelaksanaan Idul Adha nantinya.

 

“Jadi masih sangat besar stok untuk hewan ternak saat kurban,” jelas Boga dilansir dari CNN Indonesia.

 

Kendati demikian, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan harga hewan kurban jeblok 50 persen yang diakibatkan oleh wabah PMK.

 

“Banyak memang peternak yang kecil hati, pedagang dan spekulan masuk itu ada PMK akhirnya harga Rp30 juta per ekor, Rp10 juta per ekor, dihargai setengahnya,” ungkap Syahrul.

 

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah pusat akan menangani PMK mulai dari tingkat terbawah, yakni desa dan kecamatan. Hal itu akan diawasi secara digital.

 

Selain itu, Syahrul mengatakan satuan tugas (satgas) penanganan PMK juga sudah bergerak untuk membasmi wabah tersebut. Anggota satgas tak hanya dari pemerintah, tapi juga dokter.