MAKASSAR – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Calon Cabang Gowa Sanctus Robertus Bellarminus Tahun 2022 mengadakan kegiatan Masa Bimbingan (Mabim) selama dua hari pada 11-12 Juni 2022 di Aula Kampus STIE-PI sebagai kegiatan pembinaan formal yang ada di setiap cabang dan calon cabang  untuk melatih dan mempersiapkan kader yang mampu berjuang untuk gereja dan tanah air, Senin (13/06/2022).

Baca Juga : PMKRI CC Gowa Gelar MPAB: “Berjuang Untuk Gereja dan Tanah Air”  

Kegiatan tersebut diawali dengan sidang Pembuka  yang dipimpin oleh ketua presidium PMKRI Calon Cabang Gowa, Marianus Ebok.

Ketua Prisidium PMKRI Calon Cabang Gowa Sanctus Robertus Bellarminus, Marianus Ebok mengatakan, kegiatan Mabim merupakan tahapan pembinaan formal untuk melatih dan mempersiapkan kader.

“Kader adalah anggota perhimpunan atau kelompok terpilih yang mampu menopang dan melatih anggota untuk memperkuat eksistensi perhimpunan, memperjuangkan tercapainya tujuan perhimpunan dan terlaksananya program perhimpunan,” katanya.

Baca Juga : POF dan Raker PMKRI CC GOWA Angkat Tema OMNIA IN CARITATE

Ia juga mengatakan, kader adalah seseorang yang memiliki kedisiplinan dan dedikasi yang penuh serta mental prilaku yang baik. Juga memiliki kemampuan berpikir sistematis, realistis, dialektis logis dan rasional, disamping pengetahuan yang kokoh terhadap watak organisasi dan masa depan organisasi.

“Kader harus berilmu tinggi, memiliki kesadaran sosial-kemasyarakatan, yang jeli melihat dan menanggapi kebutuhan masyarakat, bangsa dan negara di atas segala kepentingan pribadi dan organisasi,” ujarnya.

Lebih lanjut Marianus mengatakan, spiritualitas kader PMKRI diwujudkan dalam bentuk tiga benang merah yang meliputi intelektualitas, kristianitas, dan fraternitas.

“Ketiga unsur inilah yang seharusnya selalu menggerakan dan menyemangati segenap kader PMKRI dalam segala pola aktivitasnya. Yang akhirnya menjadi nilai pembeda, nilai lebih, nilai pengikat, dan nilai penguji dalam tataran kompetisi dengan mahasiswa lain yang non PMKRI. Nilai pembeda artinya tiga benang merah ini akan mencirikan bahwa seseorang kader PMKRI mempunyai kekhasan karakter dibandingkan dengan mahasiswa lain. Apabila tiga benang merah ini telah terinteralisasi dan menjadi sebuah karakter, maka nilai lebih artinya bahwa spiritualitas kader PMKRI ini jika dihayati secara tepat akan memberikan semangat berkompetensi yang tinggi terhadap mahasiswa lain,” jelasnya.