MAKASSAR – CEO PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), Febriany Eddy baru saja dinobatkan sebagai salah satu dari 20 perempuan paling berpengaruh versi Fortune Indonesia, dan sebelumnya juga telah dinobatkan sebagai perempuan inspiratif versi Forbes Indonesia.

Baca Juga : Usai Dilantik, Ketua ESI Selayar Silaturahim dengan CEO Pandora Corp

Febriany Eddy dinilai sebagai perempuan dan CEO yang dapat menginspirasi perempuan lainnya di seluruh dunia, terutama di sektor pertambangan.

Sejak diangkat sebagai CEO PT Vale, pada 29 April 2021, Febriany Eddy telah melakukan banyak langkah strategis bersama manajemen PT Vale.

Diantaranya adalah komitmen Febriany Eddy untuk mengurangi emisi karbon di perseroaan dan ini tercantum dalam roadmap  2050.

Febriany juga merasakan besarnya tantangan sebagai pemimpin karena pandemi Covid-19 meninggalkan jejak di banyak sektor.

“2021 menantang sekaligus meretas banyak potensi. Tantangan paling pelik jelas masih datang dari Covid-19 dengan dampaknya yang dirasakan secara global. Namun, di tengah situasi penuh cobaan tersebut, kita diajarkan untuk mengasah ketahanan dan ketabahan kita; untuk tetap tenang sekaligus waspada,” ujarnya

Banyak hal menggembirakan hadir, setelah Febriany Eddy menjadi CEO. Bahkan mencatatkan sejarah dalam dunia pertambangan karena di Indonesia, peran perempuan untuk level manajemen senior atau C-Suite di industri pertambangan masih sangat terbatas.

Secara global pun, hanya 13,2% perempuan yang mengisi posisi ini merujuk pada laporan S&P Global Ratings yang dirilis pada 2020.⁠

“Saya percaya satu hal, bahwa terlepas dari laki-laki atau perempuan, pada akhirnya keberhasilan kita ditentukan oleh tekad masing-masing dari kita untuk tumbuh dan berkembang. Saya tidak menampik bahwa saya pun pernah merasa minder. Dulu, saya mengira, saya harus berpikir dan bertindak layaknya seorang pria untuk bisa sukses di industri ini,” jelasnya.

Sebelum menjadi direktur, Febriany pernah dipindahtugaskan ke kantor regional Vale Base Metal Asia Pasifik dan Afrika yang berkantor di Brisbane, Australia, selama 2,5 tahun. Dia bertanggung jawab terhadap operasional Vale Base Metal di Indonesia, Jepang, Cina, Taiwan, dan Afrika.