JAKARTA – Dirjen Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri Teguh Setyabudi menegaskan pentingnya upaya peningkatan pengetahuan dan kemampuan petani dalam memanfaatkan Internet guna meningkatkan produksi pertanian. Hal ini disampaikan pada Pembukaan Sosialisasi Program Information And Communication Technology/Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT/TIK) Wilayah I di Yogyakarta pada Rabu (15/08).

“Dari 33 Juta Petani di Indonesia, baru 13% atau sekitar 4,5 juta petani yang telah menggunakan internet, ini masih jauh dari ideal. Padahal petani padi yang menggunakan internet memiliki produksi yang lebih tinggi sekitar 6,8% dibanding yang tidak menggunakan internet” Tegas Teguh yang membuka sosialisasi ini secara Daring.

Baca Juga : Ini Cara Kemendagri Perkuat Pengelolaan SDA di Daerah

Menurutnya, penggunaan Internet dapat memberikan kesempatan untuk petani memperoleh informasi terkait akses terhadap kredit perbankan, literasi keuangan melalui lembaga keuangan, pemasaran hasil pertanian, bahkan teknik budidaya untuk meningkatkan produksi pertanian.

“Ini menjadi tantangan bagi kita bersama untuk mendorong minat masyarakat sebagai bagian dari upaya percepatan transformasi digital di bidang pertanian.” Tambah Teguh

Teguh berharap dengan adanya ICT pada Program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mata pencaharian masyarakat, dapat dilakukan percepatan penguatan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi untuk pengembangan agribisnis dan pemasaran serta akses informasi pertanian.

Sebelumnya, Ditjen Bina Bangda sebagai salah satu National Program Implementation Unit (NPIU) pada Program IPDMIP mendapatkan tanggung jawab untuk melaksanakan Replikasi Information and Communication Technology/Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT/TIK) di 16 provinsi dan 41 kabupaten.

Kegiatan ini sebagai upaya mendukung kebijakan transformasi digital bidang irigasi pertanian dan mendorong Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan Kelompok Tani (Poktan) untuk mempunyai literasi digital dalam aspek produksi dan pemasaran produk pertanian, serta mampu beradaptasi dengan teknologi sensor debit, sensor cuaca, sensor kondisi tanah dalam aspek pengembangan pertanian modern.

Nonton Juga