KESEHATAN – Sawi putih memiliki nama ilmiah Brassica Pekinensis L. Sayuran ini dikenal juga dengan sebutan Cheinese cabbage dan Napa cabbage.

Baca Juga : Kontroversi Sandal Jepit Saat Berkenda, Polisi: Tidak akan Ditilang

Bunga sawi juga mirip dengan kubis. Tangkai bunga muncul dari ketiak daun dan tumbuh ke ujung. Struktur bunda terdiri dari daun hijau, mahkota kuning muda dan benang sari bertangkai pendek.

Tanaman sawi putih memiliki biji yang keras, mengkilat, halus, berwarna coklat tua. Sawi Putih memiki akar tunggang yang dapat tumbuh hingga kedalaman 30-50 cm.

Menurut GiUn Seong, dkk. dalam jurnal ‘Food Chemistry’, sawi putih mengandung serat, vitamin, mineral, dan beberapa senyawa fenolik antioksidan, termasuk flavonoid. Untuk lebih memahaminya, simak penjelasan manfaat sawi putih berikut ini untuk kesehatan.

1. Mengandung antioksidan

Dalam penelitian GiUn Seong, dkk., sawi putih mengandung antioksidan yang disebut flavonoid. Senyawa ini berguna untuk menetralkan radikal bebas dengan melepaskan sebagian elektronnya sendiri.

Disinilah proses antioksidan bekerja dengan membantu memutus reaksi berantai yang dapat mempengaruhi molekul lain di dalam sel dan sel lain di dalam tubuh. Akibatnya, antioksidan dapat mencegah kerusakan radikal bebas.

2. Mengurangi peradangan

Kandungan Flavonoid dalam sowie putih memiliki manfaat dalam mengurangi peradangan. Studi olle Soheila J. Maleki, dkk., dalam jurnal ‘Food Chemistry’ ia menjelaskan bahwa Flavonoid berpotensi untuk mengurangi kerusakan jaringan atau fibrosis.

Zat ini juga berpotensi menghambat perkembangan penyakit inflamasi. Flavooid memberikan efek anti-inflamasi dengan mengurangi produksi spesies oksigen reaktif (ROS) dan regulasi berbagai mediator inflamasi.

3. Membantu mencegah kanker

Manfaat sawi putih untuk mencegah kanker telah diteliti. Penelitian GiUn Seong, dkk,. dalam jurnal ‘Food Chemistry’ kandungan myricetin dalam sawi putih, yang telah terbukti memiliki sifat anti kanker.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jural Nutriens oleh Deepak Kumar Semwal, dkk. Myricetin merusak berbagai sel kanker manusia, termasuk sel kanker hati, kulit, pankreas dan usus besar. Ini juga menghambat enzim kunci yang terlibat dalam pembentukan dan perkembangan kanker.

Dalam penelitian dengan berbagai jenis sel kanker, myricetin telah terbukti menekan invasi dan metastatis sel kanker. Akibatnya, zat ini menginduksi penghentian siklus sel dan apoptosis sel kanker.