JAKARTA – Berdasarkan hasil dari penelitian yang terbit di jurnal Scientific Reports Nature, 16 Juni lalu, Kepala Badan Mitigasi Gempa dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengungkapkan bahwa saat ini wilayah selatan Jakarta tengah dalam ancaman gempa besar.

Baca Juga : Pengurus DKC Gerakan Pramuka Lutra Dikukuhkan, Wabup Suaib: Jadi Garda Terdepan Atasi Kebencanaan

Penelitian yang berjudul Implications for fault locking south of Jakarta from an investigation of seismic activity along the Baribis fault, northwestern Java, Indonesia, menjelaskan bahwa potensi gempa besar di wilayah selatan Jakarta akibat sesar Baribis yang berada di bagian barat laut Pulau Jawa.

“Struktur sesar Baribis segmen di selatan Jakarta terbukti aktif dengan estimasi laju geser mencapai sekitar 5 milimeter per tahun. Selain itu keaktifan sesar ini didukung hasil monitoring peralatan sensor seismograf BMKG di mana terdapat aktivitas gempa yang terpantau di jalur sesar, meskipun dalam magnitudo kecil 2,3 – 3,1,” jelasnya dilansir dari CNNIndonesia.com.

Daryono mengungkapkan, hasil kajian penelitian itu valid karena didukung data gempa hasil monitoring BMKG. Selain itu ada juga data primer hasil observasi lapangan yang menggunakan peralatan mutakhir.

Hasil penelitian tersebut, kata Daryono cukup penting sebagai rujukan mitigasi gempa di sepanjang jalur sesar Baribis dan sekitarnya seperti Bekasi, Bogor, dan Jakarta.

Sesar Baribis disebut memiliki panjang sekitar 100 kilometer, tetapi jalurnya terbagi dalam beberapa segmen dengan panjang yang bervariasi.

Lebih lanjut, berdasarkan kajian yang telah dilakukan Daryono menyebut potensi gempa dari sesar Baribis cukup signifikan.

“Berdasarkan catatan BMKG, aktivitas gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat sesar aktif berkekuatan kecil pun dapat memicu kerusakan,” terangnya.