JAKARTA – Presiden Vladimir Putin mengungkit jasa Rusia terdahulu ketika bertemu dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Putin mengatakan negaranya banyak membantu dalam membangun Indonesia di masa-masa awal kemerdekaan. Saat itu, Rusia masih berbentuk Uni Soviet.
Baca Juga : Vladimir Putin Bertemu Jokowi, Ini Janjinya
“Saya ingatkan kembali bahwa negara kami membantu Indonesia membangun kenegaraan dan memperkuat posisi republik muda ini (saat itu) di kancah internasional,” katanya, dilansir CNN Indonesia, Sabtu (2/7/2022).
Selain bantuan awal kemerdekaan, Putin juga menyebut peran Rusia dalam membantu pembangunan infrastruktur Indonesia. Putin mengklaim saat itu Rusia telah mengirimkan banyak tenaga ahli, insinyur, dan ahli konstruksi ke Indonesia.
“(Karena partisipasi mereka) fasilitas infrastruktur transportasi dan industri besar, stadion, rumah sakit, dan institusi penting lain dibangun di Indonesia. Banyak di antara bangunan itu yang beroperasi hingga hari ini,” jelasnya.
Putin menekankan bahwa Indonesia adalah salah satu mitra utama Rusia di Asia-Pasifik. Artinya, hubungan antara Rusia dan Republik Indonesia bersifat konstruktif, yaitu saling menguntungkan. Hubungan akan terus berkembang atas dasar tradisi panjang persahabatan dan saling membantu.
Selain itu, dalam pertemuannya, Putin juga menyinggung sejumlah kerja sama yang sudah ada maupun yang akan datang dengan Indonesia. Putin mengungkapkan bahwa banyak perusahaan mereka, termasuk perusahaan energi, beroperasi di Indonesia.
Bahkan, kata Putin, Rusia juga tertarik membantu mengembangkan industri tenaga nuklir nasional hingga berinvestasi membangun ibu kota nusantara (IKN).
Rosatom State Corporation, lanjutnya, siap mengambil peran untuk mengembangkan proyek bersama, termasuk proyek-proyek terkait pemanfaatan teknologi nuklir yang bebas energi, misalnya di bidang kedokteran dan pertanian.
“Kami memiliki banyak potensi kerjasama bisnis dalam mengembangkan infrastruktur transportasi dan logistik,” katanya.
Putin melanjutkan, di sektor transportasi, kereta api Rusia dapat berperan dalam mengimplementasikan inisiatif besar Indonesia untuk memindahkan ibu kota negara ke IKN.
Namun, selain pembicaraan kerja sama bilateral, tujuan utama Jokowi adalah untuk menyerukan perdamaian antara Rusia dan Ukraina, yang telah berperang selama empat bulan terakhir.
Dalam pidatonya di samping Putin, Jokowi mengatakan siap menjembatani dialog antara Presiden Rusia dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
“Seperti yang saya katakan di Kyiv, meskipun situasi saat ini masih sangat sulit, saya akan tetap mengatakan bahwa penting untuk bergerak menuju penyelesaian damai dan dialog terbuka. Saya menyampaikan pesan Presiden Zelensky kepada Presiden Putin dan mengatakan saya siap membantu menjalin kontak antara kedua pemimpin,” katanya.
Baca Juga : Putin Dianggap Tidak Respon Permintaan Damai Jokowi