MAROS – Penyelenggaraan Pra Penas  (Pekan Petani Nelayan Nasional)  yang pertama yang dihelat di Kabupaten Maros berjalan sukses dan secara resmi ditutup pada Senin (27/06/2022) oleh Bupati Maros HAS Chaidir Syam. Acara digelar di Gedung Serbaguna Pemkab Maros. Mendampingi Bupati pada acara penutupan ini Wakil Bupati Maros Hj Suhartina Bohari, Ketua DPRD Kabupaten Maros, H Andi Patarai Amir. Turut hadir Ketua Umum KTNA Nasional HM Yadhi Sofyan Noor, Bustanul Arifin Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian dan Sekretaris Daerah A Davied Syamsuddin.

Pada kesempatan ini, Bupati Maros  HAS Chaidir Syam menyampaikan, Pra Penas merupakan salahsatu ajang petani dan nelayan untuk melakukan tukar informasi dan teknologi pertanian guna meningkatan produksi dan pemberdayaan serta penguatan kelembagaan. Menurut beliau, pelibatan petani sangat penting  dalam mempercepat upaya peningkatkan hasil dan nilai guna komoditas pangan.

“Pra Penas memiliki peran tersendiri sebelum pelaksanaan Penas yang di selenggarakan di Medan, Pra Penas juga menjadi strategis dalam memberikan kesempatan petani untuk meningkatkan peran aktif guna menyongsong peningkatan produksi dan kesejahteraan,” jelas Bupati saat menyampaikan sambutan.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang  telah bekerja untuk menyukseskan kegiatan ini dan telah menunjuk, mempercayai Kabupaten Maros melaksanakan Pra Penas yang pertama di Indonesia.

“Kami sangat bangga pelaksanaan Pra Penas sudah di percayakan kepada kami, kami berharap dapat menjadi acuan untuk mewujudkan hubungan sinergis antara pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan produksi pangan peningkatan kesejahteraan,” tutur beliau.

Bupati Maros juga memaparkan selama 3 hari pelaksanaan Pra Penas ini, telah menumbuhkan 3 manfaat besar bagi petani dan nelayan: Pertama, mempermudah akses petani dan nelayan untuk mendapatkan teknologi, jaminan pasar, kredit dan pemangku kepentingan. Kedua, pra Penas pun telah mampu meningkatkan ilmu dan pengetahuan. Ketiga, meningkatkan semangat petani dan nelayan dalam mewujudkan Indonesia yang swasembada pangan