JAKARTA – Ketua Gereja Unifikasi Jepang, Tomihiro Tanaka merasa kebingungan setelah mendengar laporan bahwa pelaku penembakan Shinzo Abe yang memendam dendam terhadap organisasinya.

Baca Juga : Berikut Motif Penembakan PM Abe

Tomihiro mengatakan, ada perbedaan yang siginifikan antara dendam terhadap organisasinya dan pembunuhan PM Abe.

“Ada perbedaan besar antara dendam terhadap asosiasi kami dan membunuh perdana menteri Abe,” jelasnya dilansir dari CNNIndonesia.com.

Lanjutnya, pihaknya sulit untuk memahami kejadian tersebut dan akan bekerjasama dengan kepolisian untuk mengusut kasus tersebut.

“Kami sulit memahami kenapa hal ini terjadi. Kami akan bekerja sama penuh dengan kepolisian untuk membongkar motif pelaku,” ungkapnya.

Tomihiro buka suara usai pelaku penembakan, Tetsuya Yamagami, mengaku ia menargetkan Abe karena kakek sang mantan PM, Nobusuke Kishi, dipercaya mendukung perluasan kelompok agama yang ia benci.

“Saya pikir mantan perdana menteri Nobusuke Kishi berkontribusi dalam perluasan [kelompok religius], dan saya berpikir untuk membunuh cucunya, mantan perdana menteri Abe,” kata Yamagami kepada penyelidik, berdasarkan laporan NHK.

“Saya memiliki dendam terhadap satu kelompok keagamaan, dan saya berpikir mantan perdana menteri Abe memiliki hubungan dekat dengan organisasi ini. Ibu saya masuk ke kelompok itu, memberikan donasi besar, dan keluarga saya hancur.”

Dalam pernyataan klarifikasinya, Tanaka mengakui bahwa ibu Yamagami memang merupakan anggota Gereja Unifikasi. Menurutnya, ibu Yamagami menghadiri acara gereja sebulan sekali.

Namun, Tanaka menekankan bahwa Yamagami bukanlah anggota organisasi tersebut.

Seperti yang dilansir dari CNNIndonesia.com, CNN belum bisa mengonfirmasi kelompok agama yang dimaksud Yamagami. Meski demikian, beredar isu di jejaring sosial dan sejumlah media kecil di Jepang bahwa Yamagami membenci Gereja Unidikasi.

Gereja Unifikasi, yang juga dikenal sebagai Federasi Keluarga untuk Perdamaian Dunia dan Unifikasi, dibentuk oleh Moon Sun Myung pada 1954. Gereja ini dikenal sering mengadakan pernikahan massal.