JAKARTA – Melihat apa yang sedang terjadi di Sri Lanka dan Pakistan yang berada pada ambang kebangkrutan, Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto merasa bersyukur karena Indonesia tidak mengalami hal yang sama dengan kedua negara tersebut.

Baca Juga : PM Sri Lanka Terima Kuasa Pemerintahan Setelah Gotabaya Kabur

Prabowo mengaku tidak dapat membayangkan jika Indonesia berada di posisi tersebut, seperti kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang menyeret berbagai sektor yang dapat berdampak secara signifikan.

Ia mengatakan, hal itu berdampak pada perputaran ekonomi karena tidak ada energi listrik dan akomodasi yang dapat berjalan.

“Enggak ada lampu, enggak ada listrik dan angkutan yang jalan. Bagaimana roda ekonomi? Jadi sungguh-sungguh pantas kita bersyukur,” ucap dia dilansir dari CNNIndonesia.com.

Prabowo mensyukuri pemimpin dan para elite Indonesia saat ini bersatu dalam kebijaksanaan. Sehingga, kerukunan, perdamaian dan stabilitas tetap terjaga di Indonesia. Baginya, tak mungkin negara dapat keluar dari kesulitan jika pemimpinnya tak kompak dan rukun satu sama lain.

“Lihat contoh negara lain. Karena pemimpinnya ribut terus, terjadi kehancuran ekonomi. Karena tak ada stabilitas tak mungkin ada ketenangan,” kata dia.

Klaim Berhasil Tangani Covid

Di sisi lain, Prabowo menyanjung Indonesia menjadi negara yang diakui dunia berhasil menangani pandemi virus corona (Covid-19) dengan baik.

“Tapi alhamdulillah dari 200 negara, bangsa kita Indonesia dinilai mungkin masuk lima atau enam negara dengan penanganan covid terbaik di dunia,” kata Prabowo

Prabowo mengeluhkan Indonesia kerap dianggap remeh dan dipandang sebelah mata oleh bangsa lain selama ini. Ia menilai kondisi demikian karena faktor masyarakat Indonesia terlalu baik dan ramah. Sehingga, Indonesia sering kali tak dianggap.