JAKARTA – Arab Saudi disebut memiliki komitmen dalam peningkatan produksi minyak pada Juli dan Agustus yang dinilai akan stabilkan pasar secara signifikan.

Baca Juga : Zulhas Diminta Tidak Padukan Masalah Minyak dengan Pilkada Anaknya

Komitmen itu hadir setelah Presiden AS beserta jajarannya melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Salman bin Abdulaziz Al Said dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, serta para Menteri Saudi, di Arab Saudi.

 

Berdasarkan informasi dari gedung putih yang dilansir dari CNN Indonesia.com mengatakan bahwa Arab Saudi telah berkomitmen untuk dukung keseimbangan pasar minyak global demi pertumbuhan ekonomi.

 

“Arab Saudi telah berkomitmen untuk mendukung keseimbangan pasar minyak global untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” jelasnya.

 

Lebih lanjut, ia menyambut baik hal tersebut yang direncanakan pada Juli dan Agustus.

 

“Kami menyambut baik peningkatan tingkat produksi 50 persen di atas yang direncanakan untuk Juli dan Agustus,” ungkapnya.

 

Tambahnya, sejumlah persiapan telah dilakukan untuk mengantisipasi selama beberapa waktu mendatang sehingga stabilitas pasar dapat terbantu.

 

“Langkah-langkah ini dan langkah-langkah lebih lanjut yang kami antisipasi selama beberapa minggu mendatang telah dan akan sangat membantu menstabilkan pasar,” sambungnya.

 

Dalam pertemuan tersebut, Gedung Putih mengatakan Biden menyambut baik penandatanganan Kerangka Kemitraan bilateral untuk memajukan energi bersih, dengan investasi baru Saudi dan “mempercepat transisi energi dan memerangi dampak perubahan iklim.”

 

Gedung Putih mengatakan kerangka kerja berfokus terutama pada tenaga surya, hidrogen hijau, nuklir, dan inisiatif energi bersih lainnya.

 

“Dengan membangun kolaborasi yang sudah ada antara pakar energi di negara kami, kami berusaha untuk meningkatkan upaya kami untuk mengatasi perubahan iklim dan memajukan penyebaran sumber daya energi bersih yang lebih besar di seluruh dunia,” jelasnya.