JAKARTA – Penyakit mulut dan kuku (PMK) menjadi alasan mengapa Selandia Baru mengeluarkan peringatan tentang Indonesia. Perdana Menteri, Jacinda Ardern telah menyoroti risiko virus PMK dengan penularan dan infeksi parah pada hewan.

Baca Juga : Lonjakan Covid Sejumlah Negara Ditengah Ledakan BA.4 dan BA.5

Pihaknya melakukan pemeriksaan ketat karena diperkirakan PMK dapat mengancam hingga 100.000 pekerjaan di sektor pertanian Selandia Baru. Menteri Pertanian Selandia Baru, Damien O’Connor, juga mengingatkan para pelancong dari Indonesia dan Malaysia untuk tidak melakukan kontak langsung dengan hewan.

Sementara itu, Ardern ingin memastikan wabah PMK tidak dilaporkan di Selandia Baru dengan memperketat pembatasan.

“Meskipun bukan ancaman bagi manusia, itu akan berdampak pada masyarakat. Pada dasarnya, semua hewan yang berkuku terbelah berisiko,” katanya.

Ardern mengatakan Selandia Baru tidak pernah melaporkan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) dan ingin tetap seperti itu dengan memperketat pembatasan.

“Kami ingin memastikan bahwa kami memiliki semua pengaturan kami, untuk melindungi diri dari ancaman yang muncul ini,” tambahnya.

Dilansir dari France24, memang tidak ada penerbangan langsung dari Indonesia ke Selandia Baru. Namun, Ardern menganggap penting untuk memastikan tidak ada potensi masuknya virus PMK yang dibawa masuk ke negaranya oleh wisatawan.

Dengan demikian, pelancong dari Indonesia tidak akan diizinkan membawa produk daging ke Selandia Baru, bagasi akan diperiksa, dan bandara akan memiliki tikar desinfeksi untuk membersihkan alas kaki.

Paket dan kargo dari China dan Indonesia saat ini sedang diperiksa di Australia.  Canberra, ibu kota Australia, sejauh ini menolak seruan oposisi untuk menutup sepenuhnya perbatasan dengan Indonesia, tetapi tindakan lebih lanjut belum dikesampingkan.

Baca Juga : Praperadilan Bank Mandiri, Sekretaris DPN Peradi: Embrio Masalah Hukum Baru