New York – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres marah besar usai beberapa personel penjaga perdamaian PBB menembaki sejumlah orang di sebuah wilayah di Republik Demokratik Kongoo yang berbatasan dengan Uganda pada hari Minggu kemarin.

Misi PBB untuk RD Kongo, MONUSCO, mengakui bahwa beberapa personel penjaga perdamaian telah melepaskan tembakan “tanpa alasan yang jelas.” MONUSCO mengaakan personel penjaga perdamaian yang terlibat dalam penembakan itu sudah ditahan.

“Antonio Guterres marah atas insiden serius yang terjadi di Kasindi, di perbatasan antara RD Kongo dan Uganda, di mana personel militer MONUSCO melepaskan tembakan,” ujar keterangan resmi dari kantor Sekjen PBB di New York, Amerika Serikat (AS).

“Sekjen menekankan pentingnya akuntabilitas atas peristiwa tersebut,” lanjutnya, dilansir dari laman voanews, Minggu, 31 Juli 2022.

Ia menyambut baik keputusan perwakilan khusus PBB di RD Kongo yang menahan personel MONUSCO terkait penembakan. Investigasi peristiwa nahas tersebut sedang berlangsung.

Video insiden, yang dibagikan di media sosial, memperlihatkan pria berseragam polisi dan militer, bergerak ke arah konvoi PBB. Setelah terdengar adanya adu mulut, penjaga perdamaian PBB terlihat menembakkan senjata api, kemudian kembali naik ke kendaraan dan melaju di tengah masyarakat yang ketakutan.

“Selama insiden ini, beberapa prajurit dari brigade intervensi MONUSCO yang baru pulang dari cuti melepaskan tembakan di pos perbatasan tanpa alasan jelas,” ujar keterangan MONUSCO di Kasindi.

“Ini merupakan insiden serius yang menyebabkan kematian dan luka-luka,” sambungnya.

“RD Kongo mengutuk keras insiden yang sangat disayangkan tersebut, di mana dua kompatriot tewas dan 15 lainnya terluka,” ucap juru bicara pemerintah Patrick Muyaya.

Baca Juga : Sekjen PBB: Lima Anggota Tetap Dewan Keamanan Ingin Afghanistan Stabil

Nonton Juga