MAKASSAR – Langkah Pemerintah kota Makassar, menuju 100 persen Open Difecation Free (ODF), di seluruh wilayah Kota Makassar tengah di upayakan. Kelompok warga yang tidak mengakses jamban sehat keluarga menjadi penyebab stagnasi dan keterlambatan mencapai jamban sehat keluarga.

Baca Juga : Pimpin Upacara, Fatmawati Rusdi Tegaskan Pentingnya Koordinasi Lingkup Pemkot Makassar

Sekretaris Bappeda Kota Makassar Muh.Hamka, mengatakan pada rapat evaluasi program kota sehat, di kota Makassar Jumat, (5/8). Untuk mewujudkan 100% ODF lingkungan bersih dan sehat. Salah satunya dengan mengajak masyarakat Stop buang air besar sembarangan (BABS).

Hamka menilai, permasalahan ODF tidak bisa terselesaikan satu atau dua SKPD saja yang terlibat, di butuhkan semua keterlibatan baik unsur Pemerintah maupun swasta, untuk mengkordinir penanganan ODF.

“Support Bappeda sendiri yang pertama, kita dorong instansi SKPD terkait untuk menganggarkan kegiatan ODF.Makanya di buatkan daftar dari puskesmas, dan kita dorong ke setiap SKPD, 28 lokasi yang harus di fokuskan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Hamka menyampaikan, di rapat berikutnya akan memperluas lagi pertemuan dengan mengundang tingkat lurah, kecamatan, anggota forum CSR, sehingga harapan kita bersama seluruh stakeholder bisa terlibat sebab penanganan ODF ini tidak hanya bersifat fisik tapi juga ada yang non fisik.

Pola pikir masyarakat juga harus di rubah, dimana setiap lokasi punya karakter masing-masing masyarakatnya, misalnya lokasi di pulau dan pesisir.

Ketua Forum Kota Sehat Makassar, dr. Noer Bachry Noor mengungkapkan pada pertemuan dua pekan yang lalu, ada tujuh Kecamatan dan 28 Kelurahan yang secara presentasi masih 18,95% di kota Makassar yang belum ODF.

“Jadi ODF kita baru 78,15%, karena itu pertemuan bersama jajaran SKPD dan NGO, kali ini, lebih kepada arahan apa-apa saja, yang harus kita tangani. Berdasarkan informasi yang diterima, ODF adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan,” tuturnya.