LUWU UTARA – Bupati Luwu Utara (Lutra), Indah Putri Indriani, mendorong partisipasi perempuan sebagai pemilih dan peserta, pada pemilu mendatang yang disampaikan saat membuka kegiatan Sosialisasi Peran Perempuan Dalam Partai Politik yang dilaksanakan DP3AP2KB, di Ruang Rapat Wakil Bupati, pada Selasa (9/8/2022).

Baca Juga : Road Race Bupati Cup III Bakal Digelar di Butta Turatea, Ini Kelas yang Diperlombakan!

Sosialisasi ini dihadiri 25 peserta dari Kader Perempuan Pengurus Partai Politik

Indah mengatakan perempuan harus terus didorong untuk lebih percaya diri dalam mengembangkan potensinya. Menurutnya, hal tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas perempuan di bidang politik, hukum, sosial, dan ekonomi

“Kita sebenarnya sudah punya affirmative action dalam UUD tentang Pemilu bahwa minimal partai politik, bukan hanya pencalonannya, tetapi juga dalam kepengurusan partai politik, harus memenuhi kuota 30%. Nah, ini sebenarnya langkah awal pemerintah mendorong partisipasi kaum perempuan dalam politik,” tuturnya.

Bupati Luwu Utara dua periode ini mengatakan bahwa sosialisasi ini menjadi sangat penting, karena ada proses pemberdayaan perempuan ke dalam dunia politik.

Dan itu, kata dia, mestinya harus diperjuangkan.

“Kita harus meng-empower diri kita, memberdayakan diri kita dalam politik, dan itu harus diperjuangkan,” jelasnya.

Kendati demikian, hal itu tidaklah mudah. Mengingat ada dua tantangan yang mesti dilalui, yaitu tantangan eksternal dan internal.

“Di eksternal itu tantangannya luar biasa, tetapi sesungguhnya tantangan paling berat itu ada di internal kita. Untuk itu, jangan underestimate terhadap diri sendiri, dan jangan underestimate terhadap orang lain,” imbuhnya.

Indah menjelaskan bahwa politik bagi perempuan adalah sesuatu yang hampir tiap hari dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Meski hal itu tanpa mereka sadari.

“Banyak orang alergi kalau kita bicara politik, karena terlalu sempit memaknai politik itu sendiri. Aktivitas politik itu sesungguhnya aktivitas yang setiap hari kita lakukan,” paparnya.

“Jadi, politik itu adalah proses pengambilan keputusan yang terjadi kapan saja, dan di mana saja,” sambungnya.

Masih Indah, kehadiran perempuan bukan hanya sebatas memenuhi kuota 30%, tetapi harapannya ada keterwakilan secara prinsip dan kebijakan.

“Mudah-mudahan ini berdampak pada peningkatan keterwakilan kita di program perempuan di parlemen, khususnya pada tahun 2024 yang akan datang,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala DP3AP2KB, Andi Zulkarnain, menyebutkan, tujuan sosialisasi ini adalah untuk memberikan edukasi kepada para Kader Perempuan Pengurus Partai Politik serta menyampaikan persepsi tentang makna dari politik itu sendiri.

“Tujuan lain kegiatan ini adalah untuk mewujudkan peningkatan keterwakilan perempuan di bidang politik, serta mendorong kaum perempuan untuk lebih eksis meningkatkan peran serta dalam rangka menghadapi pemilihan legislatif mendatang,” ucapnya.