BALI – Wali Kota Parepare, Taufan Pawe (TP) menyaksikan pertandingan PSM Makassar vs Darul Aman FC, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (9/8/2022) malam.

Baca Juga : Selamat! Bupati Takalar Raih Gelar DOKTOR di Institut Pertanian Bogor

Pada laga iin, Juku Eja melaju ke babak final AFC Cup 2022 setelah menumbangkan wakil Malaysia dengan skor 2-1.

Kehadiran Taufan Pawe tak hanya memberikan dukungan. Diakuinya, kunjungan tersebut juga sebagai studi untuk meniru Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Tak heran jika ia mengajak Kepala Dinas Pemuda olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Amarung Agung Hamka. Turut hadir Kepala Dinas Perdagangan Prasetyo Catur.

“Betul, kita sekaligus Studi Tiru di di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Kita tahu sendiri stadion ini memiliki kualitas standar Federasi Sepak Bola Asia (AFC),” katanya.

Wali Kota Parepare dua periode ini menjelaskan, dirinya optimis bisa menghadirkan stadion berstandar seperti Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Mengingat, industri sepak bola sangat sejalan dengan dengan visi-misinya membangun industri tanpa cerobong asap dengan teori telapak kaki.

“Insyallah selama ada jalan, saya berusaha keras menghadirkan stadion seperti ini. Karena industri sepak bola sangat menjanjikan untuk kemajuan daerah dan kesehjateraan masyarakat,” katanya.

“Stadion berstandar Asia sebenarnya cukup mendesak. Karena PSM Makassar sudah langganan untuk berkompetisi di Asia. Kasihan klub kebanggaan masyarakat Sulsel selalu bermain di luar,” tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Pemuda olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Amarung Agung Hamka mengaku, studi tiru yang dilakukan di Stadion Kapten I Wayan Dipta merupakan permintaan khusus Wali Kota Parepare Taufan Pawe.

“Lima jam sebelum pertandingan saya sudah disini. Kita diterima oleh pihak Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Gianyar dan pihak manajemen Bali United,” katanya.

Dirinya menjelaskan, Stadion Gelora BJ Habibie Parepare  saat ini berstandar tipe C. PSSI dan PT LIB mengatakan, Stadion GBH harus naik menjadi tipe B jika ingin melakoni pertandingan level Asia.

“Maka dari itu studi tiru ini kita banyak belajar apa-apa saja yang harus disiapkan untuk naik menjadi tipe B. Mulai kualitas lapangannya, penerangannnya, dan penataan ruangan serta beserta alat pendukungnya,” pungkasnya.