RAKYAT.NEWS, Makassar – Tim kesehatan Indonesia untuk kemanusiaan di Turki bergerak cepat mendirikan rumah sakit lapangan setelah tiba di Hatay. Lokasi ini menjadi salah satu provinsi terkena dampak parah pascagempa bermagnitudo 7,8, di Turki-Suriah pada Senin, 13 Februari 2023.

“Perlu kami sampaikan bahwa pemerintah Indonesia memerintahkan kepada kami bahwa seluruh kegiatan di sini ini mandiri, artinya semua kegiatan mulai dari Indonesia sampai pengangkutan barang dan membangun tenda-tenda ini dilakukan secara mandiri oleh personil kita,” kata dr Hisbullah, Tim Medis Unhas yang terlibat dalam misi kemanusiaan di Turki, dalam laporannya, Rabu, 15 Februari 2023.

Tim tergabung dalam rombongan Emergency Medical Tim (EMT) yang berada di bawah koordinasi Pusat Krisis Kesehatan Kementerian (Kemenkes) ini segera membangun 20 unit tenda. Tenda diperuntukan sebagai rumah sakit lapangan untuk merawat banyak korban gempa di sana.

“Dari aparat TNI, Polri, dari dokter-dokter, perawat dan semua profesi membangun tenda. Kita sudah tugas, misalnya saya yang nanti di kamar operasi itu akan bertugas untuk mensetting kamar operasi mulai dari meja, monitor, lampu kamar operasi dan pengaturan di mana nanti tempat pemeriksaan praoperasi sampai perawatan pascabedah,” terang dokter spesialis anastesi ini.

Tim kemanusiaan Indonesia untuk Turki-Suriah akan berupaya maksimal membantu dalam perawatan dan proses penyembuhan korban. “Mohon doanya, semoga tim Indonesia ini Insya Allah akan memberikan yang terbaik untuk saudara-saudara kita di Turki,” imbuh dokter Hisbullah.

Sebelumnya tim medis Unhas beserta rombongan lainnya berangkat dari Lanud Halim Perdana Kusuma menggunakan dua pesawat, yakni pesawat Boing 747 TNI-AU dan Hercules TNI-AU pada Sabtu, 11 Februari 2023.  Rombongan yang berangkat terdiri dari 47 orang personel Basarnas, 10 anggota Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan tim EMT sebanyak 110 orang.