RAKYAT.NEWS, Makassar – Sebanyak 7.885 warga tujuh kelurahan di Kota Surakarta terpaksa harus mengungsi setelah tempat tinggal mereka terendam banjir. Banjir melanda wilayah setempat sejak Jumat, 17 Februari 2023. Jumlah pengungsi berpotensi mengalami kenaikan, sebab masih ada lima kelurahan yang belum terdata dan cakupan banjir yang terjadi sejak kemarin semakin meluas.

Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta merinci, beberapa lokasi pengungsian berada di wilayah yang meliputi; Kelurahan Gandekan (Pendopo kelurahan, SD), Kelurahan Jagalan (Pendopo kelurahan dan SD Kalangan), Kelurahan Kedunglumbu (Pendopo kelurahan), Kelurahan Sudiroprajan (Pendopo kelurahan,SD).

Berikutnya Kelurahan Pasar Kliwon (Pos Ronda dan Masjid Al-Khoir), Kelurahan Joyosuran (Pendopo kelurahan), Kelurahan Jebres (Masjid Al-Khoir), Kelurahan Sewu (Tenda pengungsi di tanggul), Kelurahan Pucangsawit (Tenda di tanggul), Kelurahan Semanggi (SD Muh 23, rumah warga dan gedung serbaguna SD Wiropaden) dan Kelurahan Joyontakam (Pendopo kelurahan, Gereja dan Masjid).

Banjir yang melanda wilayah Solo Raya kali ini dipicu oleh beberapa faktor. Selain tingginya curah hujan sejak dua hari yang lalu, wilayah yang terdampak banjir juga berada di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo dan beberapa anak sungai Bengawan Solo yang mengalami kenaikan debit air dari wilayah hulu, yakni Waduk Gajahmungkur.

“BPBD Kota Surakarta saat ini terus melakukan pendataan lanjutan bersama lintas instansi terkait dan tiap-tiap pemerintah desa dan kelurahan. Tim gabungan ini juga mengupayakan penyelamatan masyarakat sebagai prioritas utama,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu, 18 Februari 2023.

Di samping itu, tim gabungan juga telah mendirikan lokasi-lokasi pengungsian, menyediakan bantuan logistik dan permakanan beserta dapur umum. Adapun lokasinya berada di tiap-tiap kelurahan yang terdampak banjir.