KAIRO – Sebuah gereja Kristen Koptik di Mesir terbakar saat misa, dan menewaskan sedikitnya 41 jemaat, pada Minggu (14/8/2022).

Baca Juga : Sidang ke-XXXV Gereja Toraja Klasis Bone-Bone, IDP Ajak Jemaat Jaga Kesehatan

Sebagian besar korban adalah anak-anak dan mayoritas korban meninggal karena menghirup asap, seperti dilansir Reuters.

Kebakaran terjadi sesaat sebelum pukul 9 pagi waktu setempat, di Gereja Koptik Abu Sifin, kota Giza, ketika 1.000 orang telah berkumpul.

Api yang membara membuat jemaat terjebak dan berdesak-desakan untuk menyelamatkan diri hingga ada yang terinjak-injak.

Salah satu jemaat, Yasir Munir mengatakan jemaat berkumpul di lantai tiga dan empat, dan sumber api berasal dari lantai dua.

“Orang-orang berkumpul di lantai tiga dan empat, dan kami melihat asap keluar dari lantai dua. Orang-orang bergegas menuruni tangga dan ada yang terinjak-injak,” katanya.

Munir menambahkan bahwa dia dan putrinya berada di lantai dasar, sehingga mereka bisa melarikan diri.

“Kemudian kami mendengar dentuman dan percikan api, serta api keluar dari jendela,” katanya.

Kebakaran di gereja Koptik Abu Sifin Mesir ternyata disebabkan korsleting listrik.

Kebakaran akibat korsleting tidak jarang terjadi di Mesir. Pada akhir 2020, kebakaran di sebuah rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 menewaskan sedikitnya tujuh orang.

Dalam sebuah pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Mesir, disebutkan bahwa tes forensik menunjukkan bahwa api berasal dari AC di lantai dua karena korsleting.

Kementerian Dalam Negeri Mesir menambahkan bahwa sebagian besar korban meninggal karena menghirup asap.

Anggota keluarga korban yang tewas akan menerima kompensasi 100.000 pound Mesir (Rp 76 juta).

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi menyampaikan belasungkawa kepada para korban.

Pemakaman korban kebakaran di Gereja Koptik Abu Siffin digelar di Giza, pada Minggu malam waktu setempat.