RAKYAT.NEWS, Makassar – Muhammad Ruslin, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, memberi pernyataan atas peristiwa kericuhan yang terjadi di kampusnya belum lama ini.

Dia mengatakan bahwa Unhas adalah kampus yang sangat anti kekerasan.

“Kami di Unhas saat ini sangat anti kekerasan, kami sangat tidak mendukung kekerasan yang terjadi di wilayah kampus Unhas,” ungkapnya saat konferensi pers, 20 Maret 2023.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Unhas ini juga mengatakan terkait dengan bentrok yang terjadi, para pelaku telah diserahkan sepenuhnya kepada Polrestabes Makassar.

“Karena ini sudah (ada) unsur pidana maka kami serahkan kepada pihak yang berwajib, ranahnya kepolisian,” ujarnya.

Berdasarkan regulasi kampus, Ruslin mengungkap, sanksi akademik yang akan dijatuhkan kepada para pelaku adalah pemberhentian secara tidak terhormat atau Drop Out.

“Di regulasi Universitas Hasanuddin kalau sudah terpidana, kami pasti memberhentikan secara tidak hormat,” pungkasnya.

Buntut perkara ini, pihak Universitas saat ini telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Khusus Pengamanan dan Ketertiban Kampus yang juga akan bertugas membantu kepolisian dalam melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Kemarin reaksi cepat dari Pak Rektor membentuk Satgas Khusus Pengamanan dan Ketertiban Kampus, kebetulan saya yang ditunjuk jadi ketua,” terang Amir Ilyas, Ketua Satgas Khusus Universitas Hasanuddin Makassar.

Reporter: Regent Aprianto Husen