RAKYAT.NEWS, Makassar – Usai pelaksanaan ibadah tarawih, jamaah Masjid Al-Mubarok di Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar tidak langsung bergegas pulang ke rumah. Tampak, mereka tetap berdiam di dalam masjid sembari mengisi formulir kuning dari Unit Transfusi Darah (UTD) Dinas Kesehatan Sulsel.

Formulir kuning ini adalah lembaran pernyataan kesediaan turut mendonorkan darah. Padahal mereka sementara puasa yang biasanya menjadi alasan tidak mendonorkan darahnya karena berhubungan dengan kekuatan stamina untuk menuntaskan ibadah Ramadan.

Tetapi, seperti itulah pemandangan yang terlihat di Masjid Al-Mubarok, Kamis malam, 30 Maret 2023.

Beberapa hari sebelumnya memang, telah diinformasikan bahwa akan ada kegiatan donor darah.

Jamaah tampak menyambut baik kegiatan yang dihelat UTD Dinkes Sulsel bersama komunitas Pahlawan Darah Makassar ini.

Terbukti, lebih dari 30 pendonor turut berpartisipasi, mulai dari muda hingga tua. Meskipun di antara mereka hanya mengamati kegiatan yang berlangsung karena kondisinya tidak memungkinkan untuk mendonor seperti berat badan di bawah 45 kg maupun Hb yang rendah.

Umumnya, jamaah masjid sudah saling kenal. Mereka menjadi pendonor dengan mengajak saudara, anak, maupun jamaah lain sehingga menambah jumlah pendonor. Suasana akrab pun terjalin, mereka bercengkarama ringan sembari menunggu giliran donor darah.

“Banyak orang yang butuh darah,” tutur Nurma, salah satu pendonor sekaligus pengurus masjid saat ditanya alasannya ikut mendonorkan darahnya.

Stok Darah Menurun, Donor Darah Sasar Jamaah Masjid

Kegiatan kemanusiaan yang dihelat di masjid ini terlaksana setelah mendapat izin pada pengurus masjid Al-Mubarok.

Diketahui, UTD Dinkes aktif mengunjungi masjid untuk mendorong kegiatan donor darah karena stok darah yang menurun.

“Kalau bulan Ramadhan sedikit orang yang mau donor darah. Sementara kebutuhan darah banyak. Mungkin karena mereka pikir sedang berpuasa,” ujar Hasmillah, salah satu relawan Pahlawan Darah Makassar.