RAKYAT.NEWS, Makassar – Terjadi perubahan tren kasus-kasus Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) di Makassar. Jika dulunya anak-anak banyak terlibat kasus O, kini lebih banyak kasus senjata tajam atau sajam.

“Dulu marak begal, anak-anak banyak terlibat kasus begal bahkan pernah juga kasus pelecehan seksual. Sekarang, sedang tren senjata tajam. Banyak yang bawa dan mempergunakan senjata tajam seperti busur, yang biasa juga kena orang lain secara acak,” kata Fauzan, pembimbing anak Balai Pemasyarakatan (Bapas) Makassar saat ditemui di kantornya belum lama ini.

Perubahan tren ini, tambah Fauzan, bersamaan dengan terjadinya peningkatan jumlah tindak kriminal Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

Berdasarkan hasil penelitian Bapas, lanjutnya, penguasaan sajam pada anak ini erat kaitannya dengan perang kelompok yang marak terjadi. Mereka mengaku membawa senjata tajam untuk melindungi diri dari serangan acak kelompok lain.

“Sekarang banyak geng-geng begitu. Kalau malam biasa mereka selalu ngumpul-ngumpul. Mereka sebenarnya tidak ada niat jahatnya. Cuman kadang kalau ada yang mabuk, nah itu berpotensi menimbulkan perkelahian,” imbuhnya.

Biasanya, lanjut Fauzan, pihak keamanan Kota Makassar seperti Satpol PP atau kepolisian melakukan pengecekan tiap malam dan membubarkan kelompok pemuda yang berkumpul tanpa tujuan. Ini salah satu upaya untuk mencegah adanya tindak kriminalitas.

Mengenai penanganan ABH, kata Fauzan, Bapas berperan melakukan bimbingan, melakukan penelitian latar belakang klien. Jenis klien yang ditangani ada 2, yakni dewasa dan anak.

Dalam penanganan anak, Bapas Makassar meneliti mulai dari pola asuh, pendidikan, hingga lingkungan anak untuk memahami motif, hukuman, maupun program yang tepat untuk dijalani oleh anak selama masa pembinaan.

“Hal ini bertujuan agar putusan pidana yang dijatuhkan pada anak tetap “menghidupkan” anak. Misalnya memastikan anak tidak putus sekolah selama proses pembinaan, minat dan bakat anak terpenuhi, dan anak yang selesai menjalankan pembinaan tetap dapat berfungsi baik di masyarakat,” pungkas Fauzan.