JAKARTA – Calon presiden hasil Musra 34 provinsi akan diserahkan oleh Panitia Nasional Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra) kepada Presiden Jokowi pada 2023 dan akan mendeklarasikan nama calon tersebut setelah berkonsultasi dengan Jokowi.

Baca Juga : Ketua Umum Gerindra jadi Usulan Tunggal Partai untuk Capres

Ketua Panitia Nasional Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra), Panel Barus menjelaskan bahwa akan melihat kondisi terlebih dahulu sebelum berkonsultasi dengan presiden lalu menentukan deklarasi setelah lebaran pada Mei 2023.

“Kita lihat dulu hasil Musra, habis itu kita konsultasi dengan Pak Jokowi, habis itu kita tentukan deklarasi (capres) akhir Lebaran. Kan Musra berakhir Maret, habis itu puasa, habis itu Lebaran, itu dia waktunya [deklarasi], Mei (2023) mungkin itu,” jelasnya dilansir dari CNNIndonesia.com.

Panel menyebutkan panitia Musra hanya akan mengumumkan nama calon presiden. Ia menjelaskan bahwa arahan Jokowi merupakan dasar bagi panitia Musra.

“Semua yang disampaikan Jokowi menjadi basis tindakan kami. Semua yang menjadi arahan presiden akan menjadi dasar bagi kami bertindak,” ucapnya.

Adapun Musra yang digagas sejumlah kelompok relawan Jokowi ini bakal segera diselenggarakan secara maraton di 34 provinsi. Musra pertama bakal berlangsung di Bandung, Jawa Barat pada 28 Agustus 2022.

Menurut panitia, Musra bakal menjadi wadah bagi masyarakat dari berbagai lapisan untuk menyampaikan aspirasi dalam rangka menyambut Pemilu 2024.

Setiap peserta Musra bakal diberi kesempatan untuk mengusulkan nama calon presiden pilihan.