JAKARTA – Dalam postingan media sosialnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menuliskan bahwa impor minyak Rusia dikabarkan telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat perbandingan harga yang lebih murah dibandingkan pasar internasional.

Baca Juga : Kepala Desa Doang-doangan Lompo Tampilkan Produk Minyak Kelapa Asli saat HUT RI 77

Ia mengatakan bahwa harga minyak Rusia 30 persen lebih rendah dari harga internasional sehingga membuat Jokowi berminat untuk impor dari negara tersebut.

“Rusia nawarin ke kita, eh lu mau nggak India sudah ambil nih minyak kita harganya 30 persen lebih murah daripada harga pasar internasional. Kalau buat teman-teman CEO Mastermind ambil ga? Ambil. Pak Jokowi pikir yang sama, ambil,” papar Sandi dilansir dari CNNIndonesia.com.

Meski demikian, Rusia diduga masih tetap untung sebesar US$6 miliar per hari. Sementara, biaya untuk perang dengan Ukraina hanya US$1 miliar per hari.

“Jadi Rusia setiap hari profit US$5 miliar,” imbuh Sandiaga.

Kendati demikian, Sandiaga mengakui beberapa pihak masih ragu untuk mengimpor minyak dari Rusia karena takut diembargo oleh Amerika Serikat (AS). Maklum, setiap pengiriman dolar AS harus dikontrol oleh Negeri Paman Sam.

“Memang tantangannya karena barat (AS) ini kan mau bagaimana pun juga mereka kontrol teknologi, payment. Setiap pengiriman dolar AS harus lewat New York,” jelas Sandiaga.

Sandiaga menjelaskan kalau bank di Indonesia dikeluarkan dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunications (SWIFT), maka bank asal RI tak bisa mengirim dolar AS.

“Kata Rusia tidak perlu takut, bayar pakai rubel saja. Konversi rupiah ke rubel, nah ini teman-teman di sektor keuangan lagi menghitung,” kata Sandiaga.

SWIFT merupakan sistem yang menghubungkan ribuan lembaga keuangan dunia, sehingga bank dapat mengirim dan menerima pesan transaksi dengan cepat dan aman. Dengan SWIFT, transaksi keuangan saat ini dapat dilakukan antar negara bahkan antar benua.