RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Bareskrim Polri melakukan penggeledahan rumah dua tersangka kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terhadap 20 Warga Negara Indonesia (WNI) ke Myanmar. Penyidik melakukan penggeledahan usai menangkap dua tersangka, Andri Satria Nugraha dan Anita Setia Dewi, di Apartemen Sayana, Bekasi, Jawa Barat, sekitar pukul 21.45 WIB, pada Selasa (9/6/2023).

Baca Juga : Kejagung Kembali Tetapkan Brigjen Yus Sebagai Tersangka Korupsi Perumahan TNI-AD

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan pelaku telah berhasil diamankan.

“Telah berhasil dilakukan penangkapan terhadap tersangka Andri Satria Nugraha dan Anita Setia Dewi,” ujarnya, Rabu (10/6/2023).

Djuhandhani menjelaskan, penggeledahan dilakukan di dua tempat berbeda, yakni di rumah tersangka Andri, di Jalan Palem Hijau, Bekasi, Jawa Barat; dan kediaman tersangka Anita, di Apartemen Springlake Sumarecon Tower Basela, Bekasi, Jawa Barat.

“Terhadap tersangka sedang dilakukan pengembangan untuk mencari barang bukti di kediaman milik tersangka,” jelasnya, dilansir cnnindonesia.com.

Kendati demikian, ia masih belum menjelaskan lebih lanjut barang bukti apa saja yang telah diamankan oleh penyidik dalam penggeledahan tersebut.

Keduanya saat ini masih menjalani pemeriksaan secara intensif oleh penyidik di Bareskrim Polri.

Para tersangka dinilai terbukti melanggar Pasal 4 UU RI Nomor 21 tahun 2007 tentang TPPO dan atau Pasal 81 UU RI Nomor 18 tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Sebelumnya keluarga dari WNI yang diduga menjadi korban TPPO melaporkan 2 pelaku perekrutan tersebut ke Bareskrim Polri.

Pelaporan itu dilakukan oleh ibu dari salah seorang korban berinisial I (54), pada Selasa (2/5) kemarin. I melaporkan pelaku perekrut yang mengirimkan anaknya dan WNI lainnya untuk menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) di Myanmar.

Dalam proses pelaporan tersebut, keluarga korban juga turut didampingi oleh Diplomat Muda Direktorat Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rina Komaria dan Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Hariyanto Suwarno.