RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Salah satu alumni UIN, Jumliadi Rajab mengatakan, pembangunan Masjid Agung Sultan Alauddin Kampus 2 Samata, hingga saat ini belum 100% selesai dan pembangunan tampaknya asal jadi.

Baca Juga : Pembangunan Jalan Masuppu-Batas Pinrang, Gubernur Sulsel: Buka Akses Terisolir

Selain itu, sejumlah kalangan mulai mempertanyakan masjid yang mulai dibangun saat Prof Hamdan menjadi Rektor kampus peradaban ini. Sebab, sumbangan yang diterima berasal dari pemerintah, swasta dan orang individu yang harus dipertanggung jawabkan kepada publik.

”Sekecil apapun harus dipublish supaya pihak kampus dan masyarakat umum tahu perkembangan dan berapa anggaran yang telah terpakai,” katanya. 

Menurut Jumliadi, masjid sebagai rumah ibadah harus diutamakan, apalagi sepengetahuannya, banyak bantuan yang masuk ke Kampus UIN untuk pembangunan masjid tersebut.

Sekadar diketahui, Mantan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, Gubernur A Sudirman, BNI dan beberapa pihak lainnya adalah penyumbang terbesar mencapai miliaran rupiah. Belum lagi potongan karyawan dan dosen lingkup UIN setiap bulannya. 

”Bahkan perkumpulan alumni dan mahasiswa baru pernah menjadi penyumbang masjid ini, ironisnya pembangunannya justru seperti tidak ada perkembangan dan terlihat asal-asalan. pertanyaannya dikemanakan bantuan dana yang selama ini dikhususkan pembangunan masjid di kampus UIN Samata?,” ujarnya

Menurutnya, hal ini perlu mendapat perhatian khusus, jika perlu aparat penegak hukum mengusut hal tersebut, karena bantuan pembangunan masjid UIN Samata tidak pernah diumumkan progressnya kepada publik, ada kesan tidak transparan.

”Jangan coba-coba bermain-main dengan hal tersebut,” tutupnya.

Baca Juga : Gubernur Sulsel Letakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid Uwais Al-Qarni Palopo