MAKASSAR – Anggota Komisi V DPR RI, Hamka B Kady, akan memprioritaskan penataan kawasan kumuh di Sulsel, khususnya di daerah pemilihannya yang meliputi Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar. Pada tahun 2023 mendatang, penataan kawasan kumuh akan dilakukan melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Berskala Wawasan.

“Program Kotaku ini dilaksanakan oleh Kementrian PUPR. Melalui program aspirasi, tentu hal ini menjadi prioritas. Disamping jalan tol, bendungan, dan lain-lain,” ungkap Hamka, yang juga merupakan Anggota Badan Anggaran, Jumat, 26 Agustus 2022.

Ia mengungkapkan, program Kotaku Reguler sudah dilaksanakan di 12 Kelurahan/Desa. Anggarannya bervariasi. Mulai Rp 750 juta hingga Rp 2 miliar.

“Konsep ke depan adalah Kotaku Berskala Wawasan. Misalnya, dimana paling kumuh di Makassar. Kita melihat secara terintegrasi. Kadangkala kekumuhan itu biasa masalah sanitasinya juga sulit, BAB di luar, makanya konsepnya semua turun,” ujarnya.

Menurut politisi Partai Golkar ini, sanitasi juga menjadi salah satu penyebab kekumuhan suatu wilayah. Selama menjadi legislator di Senayan, melalui aspirasinya, telah dibangun sanitasi berupa MCK untuk lembaga pendidikan keagamaan di 14 pondok pesantren, Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) di 26 lokasi desa dan kelurahan, serta Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di satu titik.

“Titik kekumuhan ini harus dikurangi, supaya masyarakat kita sehat dan hidupnya lebih baik. Ini merupakan program rakyat yang betul-betul saya perjuangkan. Karena hal-hal seperti ini harus menjadi perhatian kita,” pungkasnya.

Baca Juga : Sisir Kabupaten Gowa, Hamka B Kady Komitmen Realisasikan Aspirasi Masyarakat