RAKYAT.NEWS, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan melakukan penjaringan ketat terhadap pegawainya setelah densus 88 antiteror menangkap salah satu oknum pegawainya terkait jaringan terorisme.

Baca Juga : Pegawainya Diduga Terlibat Terorisme, Manajemen PT KAI Buka Suara

VP Public Relation KAI, Joni Martinus mengatakan KAI akan mengevaluasi dalam proses rekrut pegawai.

“Kita akan lakukan evaluasi lagi untuk makin meningkatkan pengetatan proses rekrut,” katanya, Selasa (15/8/2023).

Joni menjelaskan ada beberapa seleksi dalam proses rekrutmen PT KAI, antara lain seleksi administrasi, kesehatan awal, psikologi, wawancara, dan seleksi akhir.

Pada tahap wawancara, PT KAI menggali beberapa hal terhadap calon pegawai. Salah satunya soal nasionalisme dan pancasila.

“Seleksi wawancara di antaranya pendalaman terkait keluarga, lingkungan, nasionalisme nilai-nilai kebangsaan, dan nilai-nilai Akhlak (amanah, kompeten, harmonis, adaptif, dan kolaborasi), serta pengetahuan tentang Pancasila serta radikalisme,” katanya.

Joni pun menerangkan, setelah calon pegawai lolos seleksi akhir, akan ada masa percobaan tiga bulan. Beberapa pelatihan harus dijalankan, termasuk pelatihan yang bekerja sama dengan TNI.

“Di mana dalam proses selanjutnya, para calon pekerja tersebut akan menjalani masa percobaan selama tiga bulan dengan mengikuti pelatihan basic development program bekerja sama dengan Pusdikhub TNI Cimahi dan menjalani program orientasi kerja,” katanya.

“Dalam pelatihan basic development tersebut, salah satu yang diajarkan adalah mengenai nilai-nilai kebangsaan, cinta tanah air, bela negara, dan nasionalisme,” katanya.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap karyawan KAI berinisial DE di Bekasi terkait dugaan radikalisme dan terorisme. Polri mengungkap bahwa DE berbaiat kepada Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sebelum bekerja sebagai karyawan PT KAI.

“Ya, jadi dari catatan tentang status karyawannya, dia itu bergabung 2016 sebagai karyawan PT KAI,” ujar juru bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).