LUWU UTARA – Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) mendistribusikan bantuan bencana banjir, di Kabupaten Luwu Utara, pada Selasa (6/9/2022). 

Baca Juga : Gubernur Sulsel Serahkan Bantuan UPZ untuk Pelajar dan Guru Berprestasi

Bantuan bencana senilai Rp539.516.050 ini diserahkan perwakilan Direktorat PSKBA Kemensos RI, Yoga Endang Yasonta dan diterima langsung Bupati Indah Putri Indriani, di Pelataran Kantor Bupati Luwu Utara. 

Bantuan untuk korban bencana banjir senilai Rp539.516.050 ini berupa bantuan makanan anak dan makanan cepat saji, serta perlengkapan keluarga dan peralatan evakuasi lainnya. 

Bantuan untuk korban banjir juga datang dari Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Luwu Utara dalam bentuk bantuan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD), berupa beras dua ton dalam kemasan 5 Kg.

“Insya Allah hari ini, bersama teman-teman Kemensos, rekan-rekan dari jajaran Pemda Luwu Utara, segera mendistribusikan bantuan ini ke beberapa desa terdampak, terutama yang belum tersentuh bantuan,” ucapnya.

Tak lupa dalam kesempatan itu, Bupati Luwu Utara dua periode ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemensos dan pihak terkait lainnya yang ikut memberikan bantuan kepada korban banjir di Luwu Utara.

“Terima kasih kepada Kemensos dan pihak terkait lainnya yang selalu hadir dalam kondisi apa pun di tengah masyarakat. Semoga kerja sama ini dapat terus terjaga dengan baik. Kemensos HADIR, Tagana berani,” tandasnya.

Diketahui, Bupati dalam sambutannya sempat mengucapkan slogan Kemensos, yakni Kemensos HADIR. Slogan HADIR merupakan akronim dari sejumlah huruf, yaitu Humanis, Adaptif, Dedikatif, Inklusif dan Responsif.

Humanis dapat diartikan bahwa dalam bekerja harus selalu menekankan pendekatan kemanusiaan. Adaptif berarti program-program yang dirancang Kemensos selalu beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada.

Sementara dedikatif berarti setiap insan Kemensos senantiasa bekerja penuh dedikasi. Inklusif, berarti dalam bekerja harus melibatkan semua pihak. Dan terakhir, Responsif, yang berarti program kerja dan SDM di Kemensos harus punya sense of urgency.