MAKASSAR – Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan kembali menggelar kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Dalam Rangka Percepatan Penurunan stunting pada Selasa, 6 September 2022 di Kampung KB Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Baca Juga : Kemenkes dan Aliyah Mustika Gelar Sosialisasi Stunting, Singgung Hal Ini

Kegiatan ini dirangkaikan dengan launching Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSYAT) di Kampung KB Untia dan Kampung KB Pai.

Kampung Keluarga Berkualitas Untia merupakan kampung KB telah dicanangkan tahun 2016, dengan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian nelayan.

Berdasarkan data yang dihimpun, kelurahan ini memiliki beberapa kasus stunting. Sebagian besar kepala keluarga di sini berprofesi sebagai nelayan.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Andi Rita Mariani, menyampaikan wilayah perkotaan kasus stunting disebabkan pola makanan yang kurang baik.

“Untuk mengakses makanan sangat mudah, tinggal menggunakan jempol (ojek online), makanan yang dipesan datang ke rumah,” katanya.

Orang tua akan memesan makanan sesuai dengan kondisi keuangan yang ada dan kesukaan anak. Jadi yang dikonsumsi hanya sejenis, padahal dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak dibutuhkan berbagai vitamin, mineral, protein, zink, asam folat yang cukup.

“Orang tua yang tidak peduli atau ketidaktahuannya tentang gizi seimbang bisa menyebabkan stunting,” tambahnya.

Hadirnya program DASHAT ini, nantinya pengelola DASHAT atau Tim TPK akan rutin memberikan edukasi gizi dan melatih warga lebih kreatif mengelola Ikan laut, agar di Kecamatan Biringkayana pada tahun 2024 menjadi zero stunting.